KaltimKita.com, SANGATTA – Setelah sepekan penuh menjalani sosialisasi ke 18 kecamatan dan 141 desa. Tiba saatnya Sabtu (26/9/2020) pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kutai Timur H Mahyunadi, SE.,M.Si dan H Lulu Kinsu bersama media partner blusukan ke pasar induk jalan Ilham Maulana Kecamatan Sangatta Utara.
Keduanya berada ditengah pasar sekaligus mengamati areal pasar untuk mengetahui sarana apa saja yang masih kurang. ”Jadi kami di pasar ini sambil menyerap aspirasi terkait berbagai keluhan, prasarana yang ada di sekitar pasar,” ulas Mahyunadi.
Mahyunadi menegaskan perlunya pembenahan (pembangunan) dan pengelolaan yang baik sehingga pedagang dari luar bisa masuk ke pasar Induk. “Memang tadi banyak yang mengatakan pasar Induk ini terbilang sepi. Mungkin bisa saja karena banyaknya pasar tumpah diluar sana dan kurang gregetnya promosi oleh pemerintah setempat,” bebernya.
Sementara cawabup MaKin, H. Lulu Kinsu selama berada di pasar dari pengamatannya mengatakan hal serupa juga disampaikan seperti yang diulas Mahyunadi sebelumnya dalam memajukan dan menghidupkan pasar Induk.
”Perwajahan pasar Induk harus dapat lebih menggeliat lagi perputaran ekonominya. Perlunya pengelolaan parkir menjadi lebih baik lagi agar tidak semerawut,” jelas Lulu Kinsu.
Lulu Kinsu sempat berdialog kepada pedagang pasa, menurunnya omzet pendapatan di karenakan saat ini tanah air termasuk Kutim menghadapi coronavirus disases-19 (covid-19). “Awalnya omzet menurun hingga 30 persen bahkan perkembangan terakhir hingga 6 persen,” ujar cawabup MaKin.
“Saya menyayangkan juga masih banyak pasokan sayur mayur dari luar Kutim seperti Jawa. Pun ikan, ayam bahkan ada dari Sulawesi padahal Kutim kaya akan hasil ikan, sayur mayur dan pertanian. Seperti ayam bertelor di Kutim kan sudah ada jadi buat apa lagi didatangkan dari luar. Selain itu bahkan ubi pun didatangkan dari luar padahal ubi ada saja di Kutim ini,” tutur Lulu Kinsu.
Jika nantinya Mahyunadi dan Kinsu duduk menjadi bupati/wabup Kutim, rencananya akan mendatangkan investor dari luar, membangun pabrik industri sehingga para pedagang terbantu dan ekonomi berjalan. “Serta kami selaku pemerintah nantinya akan meminta para pedagang segera mengisi pasar Induk sebagai pasar sentralnya di Kutim,” tutup MaKin dengan kompak. (tim)