Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Area Manager Pertamina Kaltimut, Hendri Eko angkat bicara terkait fenomena antrean BBM yang terjadi di SPBU khususnya kota Balikpapan, Samarinda dan sekitarnya.
Ia menjelaskan ada beberapa faktor penyebabnya. Yakni selain perilaku konsumen yang tak menentu saat mengkonsumsi BBM, Hendri tak menampik bahwa jumlah SPBU masih terbilang minim, dikarenakan kendala keterbatasan lahan.
Di samping itu, area tempat-tempat SPBU di kaltim juga tidak se luas seperti di pulau Jawa, sehingga tidak mampu menampung jumlah kendaraan saat hendak mengisi BBM.
"Lebar jalan kita juga tidak lebar dengan jalan protokol pada umumnya, sehingga terlihat mempersulit ruang gerak kendaraan apabila mengantre. Jadi terlihat menumpuk sampai ke bahu jalan," terangnya saat mendampingi pantauan Anggota Komisi XII DPR RI, Syafruddin di SPBU DAM MT. Haryono, Rabu (11/12/2024).
Selain itu, faktor lainnya adalah ketika armada tanki sedang melakukan pengisian kuota BBM. Nah saat proses tersebut, pihak Pertamina pun menutup SPBU sementara sesuai prosedur yang diterapkan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat SPBU ditutup, beberapa kendaraan terlihat mengantre hingga ke badan jalan, sehingga juga terlihat menumpuk," jelas Hendri.
Hendri mengaku bahwa langkah-langkah solusi sedang diupayakan Pertamina, seperti membangun beberapa SPBU baru. Namun secara umum, kata dia, pihaknya masih mengalami kesulitan dari terbatasnya lahan, termasuk mengikuti tata ruang kota dan izin yang mesti ditempuh.
"Jadi ada keterlambatan dalam hal untuk pemenuhan jumlah SPBU," akunya.
Terkait menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pertamina sudah membuat skema jitu, di mana SPBU-SPBU dianjurkan untuk menambah pesanan BBM, demi mengantisipasi keterlambatan pengiriman.
"Sehingga stok itu diharapkan dapat mengurangi antrean, dan konsumen tidak berpindah-pindah SPBU untuk mencari BBM," ungkap Hendri.
"Dan beberapa SPBU juga dibuka 24 jam, dan difokuskan melayani jalur-jalur mudik nataru," sambungnya.
Kendati demikian, Hendri menegaskan bahwa Pertamina memastikan kuota BBM aman hingga akhir tahun 2024 mendatang. (lex)