Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur, tentunya juga memberikan peluang pada kemajuan kota Balikpapan yang menjadi penyangga sekaligus pintu gerbang.
Ya, peluang itu juga pastinya dapat ikut dirasakan para pelaku UMKM kota Balikpapan.
Terkait hal itu, Owner Safina Quilt Balikpapan, Lily Handayani, yang sejatinya sebagai salah satu pelaku UMKM di Balikpapan berterus terang, bahwa dampak positif itu telah dirasakannya.
Ia mengatakan, sejak hadirnya IKN permintaan dan penjualan suvenir khas Kalimantan meningkat drastis hingga 50 persen. Itu karena dampak dari semakin banyaknya pendatang yang berkunjung ke Balikpapan maupun IKN.
"Apalagi Safina Quilt merupakan penyuplai produk seperti tas dan suvenir khas Kalimantan di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan sejumlah tempat wisata di Balikpapan," kata Lily Handayani, Rabu (8/7/2023).
Lily mengaku, Safina Quilt banyak menjadi binaan mulai dari Pemkot Balikpapan melalui Disperindagkop-UMKM dan lembaga lain seperti Rumah BUMN.
"Sejak adanya IKN, Safina Quilt juga banyak menerima bantuan pelatihan-pelatihan sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi IKN. Seperti perbaikan produk, pemasaran hingga bisa berkelas ekspor," sambungnya.
Ia menjelaskan, adanya IKN memotivasi usaha Safina Quilt untuk mengembangkan produknya, yakni juga ke pengolahan limbah, baik limbah industri dan sampah rumah tangga.
Salah satunya, kata dia, dengan mengolah plastik bekas menjadi residu kecil-kecil untuk menjadi isian boneka dan dibuat gantungan kunci.
"Karena tidak dipungkiri, banyaknya penduduk akibat pemindahan IKN, maka limbah yang dihasilkan juga semakin banyak. Sehingga perlu komunitas atau kelompok yang bisa mengolah untuk mengurangi sampah khususnya yang di Balikpapan hingga berdampak baik bagi lingkungan," tutupnya. (*/lex)