Catatan
Oleh : Nabilah Aulia (PGSD UMM 2023)
Nim : 202310430311014
Opini di media massa merupakan medium yang kuat untuk menyampaikan pandangan dan analisis mendalam tentang isu-isu yang krusial bagi masyarakat. Ditulis oleh individu dengan pengetahuan dan pengalaman di bidang pendidikan, etika, dan isu-isu sosial, opini ini bertujuan untuk mempengaruhi opini publik, memicu diskusi, dan menyuarakan pandangan pribadi tentang isu-isu tertentu. Artikel ini akan menguraikan bagaimana kecerdasan kewarganegaraan, yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, dapat menjadi fondasi dalam membangun peradaban bangsa Indonesia yang beradab.
Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan solusi berbasis nilai dan karakter yang kuat. Kecerdasan kewarganegaraan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila merupakan komponen esensial yang dapat mengarahkan bangsa ini menuju peradaban yang lebih beradab dan berkelanjutan.
Kecerdasan kewarganegaraan tidak hanya meliputi pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara, tetapi juga mencakup penghayatan mendalam terhadap nilai-nilai moral dan etika yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila adalah kompas moral dan etika yang dapat membimbing perilaku warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, nilai-nilai ini merangkum prinsip-prinsip fundamental yang diperlukan untuk membentuk individu yang berintegritas dan bertanggung jawab.
Pendidikan kewarganegaraan yang berlandaskan Pancasila memainkan peran krusial dalam membentuk karakter bangsa. Sayangnya, realitas di lapangan menunjukkan bahwa penerapan pendidikan kewarganegaraan seringkali belum optimal.
Kurikulum yang ada masih kurang menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila, sehingga siswa kurang mampu menginternalisasi prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu adanya penguatan dalam sistem pendidikan agar nilai-nilai Pancasila dapat benar-benar tertanam dalam jiwa setiap individu sejak dini.
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan yang kuat dan berbasis nilai-nilai Pancasila tidak dapat dilebih-lebihkan. Pendidikan yang memadai akan menumbuhkan kesadaran kritis dan tanggung jawab sosial di kalangan siswa, mengajarkan mereka tentang pentingnya toleransi, keadilan, dan semangat gotong royong dalam membangun masyarakat yang harmonis.
Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana mengubah pendekatan pendidikan yang selama ini lebih bersifat teoretis menjadi lebih praktis dan aplikatif, sehingga siswa tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila secara konseptual, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kecerdasan kewarganegaraan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila juga memiliki peran penting dalam mendorong terciptanya peradaban yang adil dan beradab. Sebagai warga negara yang cerdas secara kewarganegaraan, individu akan lebih berpartisipasi aktif dalam pembangunan, menjaga kerukunan antar umat beragama, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Sayangnya, kesadaran akan pentingnya partisipasi aktif ini masih rendah di kalangan masyarakat. Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat partisipasi dalam pemilu, kurangnya inisiatif warga dalam kegiatan sosial, serta minimnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan publik.
Untuk menghadapi tantangan ini, perlu adanya upaya yang lebih intensif dari pemerintah dan berbagai pihak terkait. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan memperkuat kurikulum pendidikan kewarganegaraan, memastikan bahwa materi yang diajarkan tidak hanya teoritis tetapi juga praktis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, pelatihan guru juga harus ditingkatkan agar mereka dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan efektif.
Selain pendidikan formal, kampanye kesadaran publik juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kecerdasan kewarganegaraan. Media massa dan platform digital dapat digunakan untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila. Kampanye ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, dari kota hingga pedesaan, dari kalangan terdidik hingga yang kurang terdidik.
Kesimpulan
Membangun peradaban bangsa yang beradab memerlukan kecerdasan kewarganegaraan yang kokoh, berakar pada nilai-nilai Pancasila. Melalui pendidikan yang tepat dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membentuk generasi penerus yang siap menghadapi tantangan global dengan integritas dan semangat kebangsaan yang tinggi.
Penguatan kurikulum pendidikan kewarganegaraan, pelatihan guru, dan kampanye kesadaran publik tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini.
Untuk mewujudkan kecerdasan kewarganegaraan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat. Penguatan kurikulum pendidikan kewarganegaraan adalah langkah awal yang penting. Materi yang diajarkan harus lebih aplikatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pelatihan guru juga harus diperkuat agar mereka mampu mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan efektif.
Selain itu, kampanye kesadaran publik harus dilakukan secara intensif menggunakan media massa dan platform digital untuk menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kecerdasan kewarganegaraan menjadi fondasi yang kuat bagi pembangunan peradaban bangsa yang beradab. (*)