Tulis & Tekan Enter
images

Pembelajaran yang Berpusat Kepada Siswa, Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Oleh : Ismail Ali Sakty

Guru SD Kemala Bhayangkari Balikpapan

Ki Hajar Dewantara membedakan antara pengajaran dan pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengajaran merupakan proses memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk memberikan ilmu agar peserta didik memiliki kecakapan dan keterampilan lahir dan batin.

Sedangkan pendidikan menurut Kihajar Dewantara merupakan pemberian tuntutan kodrat kepada peserta didik untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi – tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Selain itu pemikiran Kihajar Dewantara menguangkapkan bahwa pendidikan merupakan tempat yang baik untuk menjadikan manusia memiliki adab sehingga pendidikan merupakan kunci untuk melahirkan manusia yang berkarakter dan menumbuhkan nilai kemanusiaan yang dapat diwariskan.

Filosofi pemikiran  Ki Hajar Dewantara menekankan melayani peserta didik dalam menumbuh kembangkan bakat dan potensi peserta didik. Pendidik harus mampu memahami apa yang menjadi kebutuhan peserta didik dan menuntunnya sesuai dengan kodratnya.

Manusia merdeka merupakan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara baik secara fisik maupun rohani. Manusia merdekan merupakan manusia yang dapat berkembang secara utuh dan selaras serta mampu menghargai setiap orang.

Prinsip pembelajaran Ki Hajar Dewantara mengacu pada Ing Ngarso Suntulodo, dimana pendidik harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didik agar memiliki akhlak dan moral yang baik, Ingmadya Mangun Karso, dan tut wuri handayani dimana pendidik senantiasa memberikan dorongan dan motivasi kepada peserta didik untuk menumbuh kembangkan bakat dan potensinya.

Hal baru yang saya dapatkan dalam modul ini bagaimana seorang pendidik menghamba kepada peserta didiknya dengan memberikan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik sehingga apa yang menjadi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran dapat dipenuhi.

Dalam kegiatan pembelajaran, pendidik juga tidak memaksakan peserta didik untuk menguasai semua pelajaran tetapi bagaimana pendidik memfasilitasi semua peserta didik sesusai konteks belajar setiap peserta didik sehingga anak akan tumbuh dan berkembang sesuai bakat minatnya.

Melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, diharapkan peserta didik dapat memiliki kecakapan dan keterampilan lahir dan batin sehingga peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik sebagai makhluk indivudu maupun sebagai masyarakat. (*)


TAG

Tinggalkan Komentar