Tulis & Tekan Enter
images

Potensi Air Bersih di IKN Sepakunegara

Oleh: Dr Isradi zainal
Rektor Uniba-Sekjen FDTI-Ketua PII Kaltim

SEPAKUNEGARA merupakan istilah untuk lokasi IKN baru yang terdiri dari kata Sepaku yang merupakan kawasan inti IKN baru di Penajam Paser utara dan negara yang merupakan singkatan dari kutai kertanegara yang menjadi lokasi IKN lainnya yakni Samboja dan muara jawa.

Sepakunegara bisa juga disingkat menjadi pakunegara; dimana 'paku' merupakan singkatan dari sepaku dan 'negara' singkatan dari kutai kertanegara. Pakunegara atau Pakunegaran bisa disepadankan dengan istilah pakualaman, mangkunegaran atau pakubumi, pakubuwono, Hamengkubuwono, dll. 'Pakunegara' bisa juga merupakan singkatan dari 'Penajam paser dan kutai kertanegara'.

Jika sebagian selat makassar dianggap bagian dari IKN, maka singkatannya bisa menjadi Sepakunegara (Sebagian selat makassar, paser penajam, dan kutai kertanegara).

Terkait ketersediaan air bersih untuk wilayah sekitar Sepaku dan samboja, tersedia tiga sumber cadangan air sebagai air baku yaitu air permukaan (bendungam dan sungai) , air tanah dan air hujan. Ketiganya memberikan gambaran potensi dan keberlanjutannya

Air permukaan bersumber dari bendungan dan air sungai. Menurut data dari balai besar wilayah sungai (BBWS) Kalimantan timur III, nantinya akan ada 14 bendungan dan pengelolaan air sungai sebagai sumber air bersih IKN. Jika semua volume air dibangun, maka volume air baku akan mencapai lebih dari 1500 juta meter kubik dengan debit sekitar 42.482 liter perdetik.

Bila dihitung secara harian, maka total ketersediaan air menjadi 3,67 miliar liter per hari. Jumlah ini mampu memenuhi kebutuhan 24,47 juta orang atau Setara dengan proyeksi 4 kali jumlah penduduk IKN.

Berdasarkan data dari Balai besar wilayah sungai kalimantan III diinfokan bahwa setidaknya ada 8 cekungan air tanah (CAT) disekitar IKN. Cekungan air tanah merupakan wilayah mengumpulnya air yang terinfiltrasi ke tanah dan batuan. Potensi sumber daya air diseluruh cekungan air tanah tersebut mencapai 10,23 miliar meter kubik pertahun.

Volume CAT tersebut bisa memenuhi kebutuhan 186.149 jiwa dal setahun. Sehubungan dengan hal tersebut, Resource watch mencatat Sepaku dan samboja masuk kategori resapan tingkat tinggi (100-300 mm/tahun), sementara Muara jawa termasuk CAT utama ddngan resapam sangat tinggi (>300 mm/tahun).

Air tanah di lokasi IKN baru mengandung senyawa pirit atau sulfida besi. Senyawa pirit ini menyebabkan air tanah di lokasi IKN bersifat asam. Menurut riset balai penelitian tanah kementerian pertanian RI, pirit merupakan senyawa kimia yang secara alami berada di tanah dengan senyawa tertentu. Air yang mengandung pirit cenderung berwarna orange hingga merah karena sifatnya asam.

Lokasi IKN baru yang terletak di 'Sepakunegara' (sebagian paser penajam dan kutai kertanegara) mempunyai iklim tropis yang kaya akan hujan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik penajam paser utara dan kutai kertanegara mencatat selama tahun 2018, lokasi IKN memilik curah hujan sekitar 0,9 mm dalam satu kali kejadian hujan, sehingga besar air yang tertampung bisa mencapai 1,66 teiliiun meter kubik.

Jumlah ini memang sangat besar namun tidak semua bisa ditampung dan diolah menjadi air baku, diperlukan beberapa tahapan pengolahan debelum digunakan. Proses pengolahan air ysng sedikit asam bisa dilakukan dengan cara menetralkan baik menggunakan zat kimia maupun saringan alami.

Berdasarkan uraian sebelumnya disimpulkan bahwa ketersediaan air baku di IKN 'Sepakunegara' tinggi dan berlebih. Namun jika keberlanjutannya tidak dijaga, daya dukung air yang berlebih akan sia sia. Meski demikian terkait air baku di IKN setidaknya ada 5K yang harus terpenuhi diantaranya ketersediaan, kuantitas, kualitas, kontiunitas dan keterjangkauan. (*)


TAG

Tinggalkan Komentar