Tulis & Tekan Enter
images

Rahmad Mas'ud

Rahmad Masud Sebut Balikpapan Siap Saja dengan Penghapusan Syarat Tes PCR dan Antigen bagi Perjalanan Domestik

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan selalu berupaya melakukan penanganan guna memutus mata rantai Covid-19 di Kota Balikpapan. Diketahui, vaksinasi masyarakat di kota beriman pun selalu digenjot hingga saat ini.

Pun begitu, keluarnya kebijakan baru dari Pemerintah Pusat yang menghapus syarat tes PCR dan Antigen dalam melakukan perjalan domestik, tidak terlalu membuat risau Pemerintah Kota Balikpapan, apalagi masyarakat saat ini selalu bekerja sama dalam penyelesaian vaksinasi.

"Artinya usaha kita sudah boster minimal mengamankan kita semua," katanya saat diwawancarai awak media beberapa waktu lalu, di kantor Pemerintah Kota Balikpapan.

Diketahui, Balikpapan sebagai penyanggah Ibu Kota Negara (IKN), pastinya akan menjadi gerbang keluar masuknya bagi pelaku perjalanan domestik. Namun, Rahmad yakin dengan iktiar melalui kelancaran vaksin dan displin prokes, dapat mengatasi dengan situasi positif.

"Artinya kebijakan itu kan ada plus dan minusnya, tapi saya yakin dengan iktiar kita dan disiplin prokes, kita bisa melaluinya," harap Rahmad.

"Rata-rata kan kita (masyarakat Balikpapan) sudah divaksin dua kali kan, saya rasa itu cukup," tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty yang mengatakan bahwa kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan vaksin dosis kedua disetiap daerah.

"Jadi perjalanan domestik itu kan syarat sudah dua kali vaksin, semoga ini bisa jadi acuan agar masyarakat seluruh daerah di Indonesia mau menyelesaikan vaksinasi dosis kedua," harapnya.

Andi Sri Juliarty 

Kemudian, Dio sapaan karibnya, menjelaskan syarat menjadi negara endemi adalah 70 persen masyarakatnya sudah vaksin kedua, ia berharap daerah-daerah lain dapat mencontoh Balikpapan yang sudah mencapai 100 persen vaksin dua kali.

"Mudah-mudahan peraturan yang baru ini membuat semua daerah itu sama bisa diatas 70 persen dosis keduanya," ujar Dio.

Setelah itu, tambah Dio, barulah pemerintah akan memikirkan kembali untuk penyelesaian pelaksanaan dosis ketiga atau boster, agar masyarakat benar-benar siap dan kebal dari virus Covid-19 dalam menghadapi endemi kedepannya.

"Dan setelah mencakup merata, baru kita proses lagi untuk menaikkan persentase dosis ketiga," tutup dio. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar