Kaltimkita.com, SAMARINDA – Setiap Tamu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim selalu mendapat cenderamata khas Kaltim yakni Seraong atau Anjat. Kedua Cendramata yang dibuat pelaku UMKM di Kaltim ini, ternyata disukai tamu-tamu DPK bahkan ada yang meminta. “Pak boleh nggak saya minta ini, bagus sekali, dari tadi saya melirik terus ke sana pa,” kata Kapus Anri Dr Sumitro ketika bertandang ke ruang kerja Kadis DPK M Syafranuddin, Kamis pekan lalu.
Seraong yang menjadi topi khas warga pedalaman Kaltim saat beraktifitas di luar rumah, sejak Juni lalu ketika Syafranuddin menempati ruang kerjanya sudah menjadi bagian dari hiasan ruang kerjanya. Selain seraong, pria asli Kutai ini juga menyimpan sejumlah cobek dan centong dari kayu ulin, kesemua benda-benda khas Kaltim ini disediakan sebagai cendramata jika ada tamu dari luar Kaltim. “Setiap pekan seraong yang kami sedikan sekitar dua puluh lima biji, sedangka cobek atau centong kayu ulin stoknya terbatas karena pembuatannya juga terbatas,” beber pria yang kerap disapa Ivan ini.
Pria yang akrab menulis disejumlah media massa ini mengungkapkan ketertarikannya untuk menyediakan seraong, anjat, cobek dan centong khas Kaltim ini semata-mata ikut membangkitkan semangat pelaku UMKM sebagaimana diamanatkan Gubernur Kaltim Isran Noor. “Kalau plakat atau kain batik sudah biasa, terlebih plakat namun jika seraong, anjat, cobek kayu ulin umumnya tamu saya suka bahkan mereka dengan bangga membawanya saat masuk pesawat,” beber Syafranuddin yang mengaku pernah melakukan liputan terkait pembuatan saraong.
Mengutip pemgakuan sejumlah tamunya , Ivan menyebutkan gara-gara memakai seraong pemberian DPK Kaltim, seorang mereka pernah diminta seorang wisatawan yang sama-sama satu pesawat ke Jakarta, selain itu ketika dibawa ke kantor ada pegawai lain yang iri. “Mereka ada yang pesan, jika ke Jakarta minta dibawakan,” ungkap Ivan. (HS/ADV10)