KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) melakukan pendampingan SMK Pusat Keunggulan kepada 14 sekolah. Ya pendampingan tersebut dilakukan di tiga provinsi yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Ketua Tim Pendamping, Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd merincikan 14 sekolah yang dilakukan pendampingan. Di Kaltim terdiri dari SMKN 1 Balikpapan, SMKN 6 Balikpapan, SMKN 4 Balikpapan, SMKN 3 Samarinda, SMKN 4 Samarinda, SMKN 4 Penajam Paser Utara, SMKN 4 Tanah Grogot, SMKN 1 Berau, SMKN 1 Tanjung Selor dan SMKN 1 Bontang.
Pun di Kalimantan Barat yakni SMKN 1 Singkawang, SMKN 2 Singkawang dan SMKN 3 Singkawang. Sementara di Kalimantan Tengah dengan satu sekolah di SMKN 3 Palangkaraya.
“Tercatat ada 10 sekolah bidang pariwisata pada jurusan tata boga dan perhotelan serta empat sekolah bidang kelistrikan. 14 Sekolah ini merupakan permintaan dari kementerian,“ ujar Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd, Kamis (15/9/2022).
Dikatakan pendampingan ini dilaksanakan selama enam bulan hingga awal Desember 2022 nanti. ”Pendampingan di Singkawang sudah dilakukan ke tiga sekolah. Pendampingan akan terus dilakukan,“ jelasnya.
Sementara, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Poltekba, Candra Irawan ST., MSi juga turut dalam melakukan pendampingan di Singkawang.
Dikatakan, ada tambahan satu sekolah pendampingan yakni di SMKN 2. Sementara dua lainnya masuk di tahun kedua. ”Alhamdulillah, tahun ini ada 14 SMK yang didampingi. Meningkat dari tahun lalu yang hanya enam SMK,“ jelas Candra Irawan ST., MSi.
Dalam pendampingan kali ini menekankan pada keselarasan mendalam dan menyeluruh SMK Pusat Keunggulan dengan Dunia Kerja melalui 8+i link and match.
”Harapannya, sekolah yang dilakukan pendampingan bisa menjadi SMK Pusat Keunggulan. Sehingga bisa berimbas positif dan menjadi pioneer kepada SMK disekitarnya yang belum unggul,“ harapnya.
Sementara di SMKN 2 Singkawang, Wakil Direktur III Poltekba mengangkat materi tentang penguatan kerjasama. Menurutnya SMK Pusat Keunggulan diperlukan. Kenapa begitu, kata dia karena saat ini SMK masih sulit menjawab kebutuhan dunia kerja sehingga kondisi ini perlu dibenahi.
Nah, adanya pendampingan, kesempatan untuk peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas SMK sesuai kebutuhan dunia kerja yang masih sedikit.
Pun sinergi pemangku kepentingan termasuk dunia kerja pada program pengembangan SMK yang masih kurang. Tak hanya itu, belum semua SMK mengembangkan kurikulum bersama dunia kerja. Belum semua SMK memiliki fasilitas yang sesuai standar dan manajemen sekolah masih cenderung terbebani hal administrasi. ”Makanya ini penting nya dalam pendampingan,“ ujarnya.
Ya visi dalam program SMK Pusat Keunggulan yakni menghasilkan lulusan yang terserap Industri, dunia usaha dan dunia kerja (Iduka) atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh serta menjadi rujukan atau pengimbas dalam peningkatakn kualitas dan kinerja SMK lainnya. (and)