KaltimKita.com, KUKAR – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Konsolidasi dan Sinergitas Dalam Penyelenggaraan Kemitraan Dengan Pemangku Kepentingan Kabupaten/Kota di Kaltim, di Hotel Grand Fatma Tenggarong, pada Selasa (12/7/22).
Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal mengajak kepada seluruh Kabupaten dan Kota untuk menggerakan potensi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Ia menilai sampai saat ini masih ada yang santai, padahal ketika sudah ada Undang-Undang IKN percepatan transformasi digital itu semakin cepat, sekarang sudah luar biasa akses telekomunikasi walaupun masih banyak blankspot.
"Sudah saatnya menganggap sangat penting KIM, karena sebagian kawan-kawan melupakan KIM ini sebagai pemangku kepentingan dimasyarakat, Kita bayangkan dulu di titik nol itu 2G saja mungkin enggak bisa, sekarang belum dibangun saja sudah 5G disana,"tutur Muhammad Faisal didampingi Asisten 3 Bidang Adminstrasi Umum Setkab Kukar Totok Heru Subroto, Serta Kepala Dinas Kominfo Kabupaten dan Kota dan KIM Kukar.
Faisal mengatakan Saat ini yang dibutuhkan adalah kepedulian masyarakat dengan informasi. Kawan-kawan KIM sudah sangat membantu sekali memanfaatkan teknologi informasi sehingga bermanfaat di masyarakat. Dirinya meminta Kabupaten dan Kota segera membentuk KIM dan memperbanyak KIM sebagai satu-satunya akses terdepan yang nanti akan coba mengurangi hoax terutama 2023.
"Jadi KIM harus segera kita gerakkan hanya KIM yang bisa paling cepat sampai ke lini terdepan, apalagi untuk mengatasi hoax menjelang konsiliasi politik 2023,"terang Faisal.
Ia menerangkan peningkatan penggunaan teknologi perlu diimbangi literasi digital yang mumpuni supaya masyarakat bisa memanfaatkan teknologi digital secara produktif dan tepat guna. literasi digital menjadi kemampuan strategis dan sudah menjadi sebuah keharusan dalam menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan nyaman, serta untuk menciptakan masyarakat yang berdaya secara digital.
Pihaknya saat ini mencoba terus mengatasi blankspot di daerah-daerah di Kaltim walapun tidak besar. Saat ini sedang uji coba di 40 desa, dimana 12 desa ada di Kutai Kartanegara yang sudah terpasang dan dibantu selama 1 tahun.
"Akan terjadi percepatan tranformasi digital, jika sudah terjadi percepatan digital maka harus diimbangi dengan percepatan literasi, itu sudah hukumnya, Akan ditambah lagi untuk menutup daerah yang masih blankspot dengan menggunakan fiber optik, dan Infrastruktur jangan hanya fisik saja tapi infrastruktur termasuk pembangunan jaringan telekomunikasi," terang Faisal.
Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Kehumasan Irene Yurianti mengatakan maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan ini dapat membangun ruang publik yang sehat dan kondusif dalam membangun menyebarluaskan informasi publik, kebijakan serta program pemerintah yang nantinya akan bermuara pada kemajuan kesejahteraan masyarakat daerah.
Penyelenggaraan Focus Grup Discussion ini dapat menjadi momentum yang sangat baik dslam menyatukan yang sangat baik falam meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan desiminasi informasi publik. "Kami harapkan peserta mengikuti acara sampai selesai,"Ucap Irene. (HS/ADV/Kominfo Kaltim)