Tulis & Tekan Enter
images

Gadis Meninggal di RS Swasta Manggar, Suriani Sebut Itu Ulah Dokter yang Pernah Berkasus

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Peristiwa meninggal salah satu remaja warga Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur mendapat sorotan dari Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Suriani.

Pasalnya, atas dugaan lambannya penanganan yang dilakukan pihak di salah satu Rumah Sakit Manggar, menyebabkan nyawa seorang gadis belia yang masih duduk di bangku SMK tidak tertolong.

Dari kejadian tersebut, Suriani selaku Anggota Dewan Dapil Balipapan Timur angkat bicara. Ia menyayangkan peristiwa itu kembali terjadi di Rumah Sakit yang sama.

Saat dikonfirmasi media, Suriani secara blak-blakan mengatakan bahwa kejadian itu disebabkan dari ulah Dokter yang lalai di Medical itu. Apalagi, bebernya, dokter itu dulunya juga pernah melalukan kasus serupa saat masih bertugas di Kota Menadao pada 2013 silam.

"Dokter itu pernah berkasus di 2013 dengan kejadian serupa saat bertugas di Menado," ungkapnya Suriani kesal.

Kendati begitu, ia pun mendorong Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk bertindak tegas.

"Jika memang terbukti bersalah, paling tidak dokternya diganti dan tidak boleh praktek. Dan cabut izinnya. Karena Dokter itu kasusnya berulang, dulu tahun 2013 sudah pernah kejadian di Menado, sekarang sampai ke Balikpapan," ujarnya.

"Harusnya dokter seperti itu tidak diperbolehkan lagi untuk praktek dan melayani pasien," sambungnya.

Saat ini, kata dia, Rumah sakit itu sudah dalam pembahasan di DKK Balikpapan untuk evaluasi dan investigasi. Sayangnya dikarenakan Rumah Sakit itu milik Swasta, lanjutnya, maka fungsinya sebagai anggota Dewan juga tidak bisa terlalu dalam menyoroti, hanya sebagai penengah saja.

"Jadi kami sebagai anggota Dewan juga tidak bisa menjangkau terlalu dalam untuk menekan agar RS itu di tutup. Karena fungsi kami sebagai penengah saja untuk memfasilitasi penyelesaian persoalan itu," akunya.

Selain itu, Fraksi Golkar itu juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap Dokter lalai. Menurutnya, harusnya pemilihan tenaga medis harus melalui pengecekan yang akurat, sehingga tidak asal menerima Dokter.

"Jangan karena melihat Balikpapan kekurangan SDM tenaga medis akhirnya sembarang memilih Dokter seperti itu. Paling tidak harus melihat dulu trek recordnya dan kasus-kasusnya," pintanya.

Meski demikian, Waki Rakyat itu berharap kejadian itu merupakan kasus yang terakhir.

"Pasti akan saya kawal kasus ini untuk ditindaklanjuti. Jangan dibiarkan seperti itu lagi karena kejadian sudah berulang-ulang dengan ulah dokter yang sama. Semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa," tutupnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar