Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Terkait hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Ketua Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI) Kalimantan Timur, Agus Abdul Kholid berpandangan, bahwa semua rakyat tau hal itu akan menghadirkan terjadinya pro dan kontra.
Menurutnya, diakui atau tidak, adanya IKN merupakan Undang-undang sah, maka sebagai anak negeri dan generasi yang mendukung terkait masalah kemajuan Ibu Kota, seluruh rakyat Indonesia khususnya Kaltim harus bisa sama-sama mengawal sampai IKN benar-benar terwujud.
“Jangan sampai hanya lip service yang hanya membuat kecewa untuk seluruh masyarakat Kalimantan Timur,” kata Agus Abdul Kholid, Selasa (3/1/2023).
Adapun kesiapan FSPTI Kaltim, Agus selaku ketua dan anggota akan semaksimal mungkin membekali seluruh anggotanya terkait Sumber Daya Manusia (SDM), sebab apa saja yang dibutuhkan di IKN agar pihaknya tidak hanya menjadi penonton, tapi bisa menjadi pioner untuk ikut serta dalam membangun IKN Nusantara.
“Ini adalah salah satu terobosan bagus yang harus kami lakukan agar teman-teman kami se-Indonesia, Balikpapan pada khususnya sebagai penyangga Ibu Kota tidak menjadi penonton, tetapi ikut serta membangun agar IKN kedepannya bisa sama-sama kita nikmati,” ujarnya.
Meski begitu, upaya yang lakukan FSPTI Kaltim adalah semaksimal mungkin supaya SDM lokal dapat bersaing, untuk mengimbangi adanya migrasi besar-besaran terkait masalah tenaga kerja dari luar Kaltim.
“Ketika SDM kita mampu bersaing dengan SDM dari luar, maka tidak ada lagi kata menolak untuk mempekerjakan masyarakat lokal,” tegasnya.
“Dan upaya lain adalah kita tetap harus besinergi dengan Pemerintah dalam hal pengawasan dan sebagai kontrol sosial, itu laporan dari pada organisasi kami,” sambungnya.
Tantangan adanya IKN, Agus meyakini akan terdapat sekisar 30 persen pekerja luar yang nantinya berpindah ke IKN, ditambah pula dengan jumlah pekerja yang saat ini terlibat pembangunan IKN.
“Ini tantangannya sangat luar biasa, tetapi kembali lagi selama kita konkritkan SDM kita dan bisa bersaing, Insya Allah yakin dan percaya kita akan bisa melaksanakan dengan baik,” tuturnya.
Saat berbicara IKN, lanjutnya, dampak positif sudah sangat banyak, seperti perekonomian akan meningkat, pengangguran khususnya di Balikpapan yang tadinya sekitar 28.000 pasti akan bisa berkurang dengan penyerapan tenaga kerja lokal.
Sementara itu yang juga penting yakni ketika ada permasalahan yang harus diselesaikan di Ibu Kota, tanpa mesti diselesaikan di tempat/daerah yang jauh.
“Tapi yang terpenting bahwa hadirnya IKN di Kalimantan ini adalah sebuah terobosan baru yang dilakukan oleh Pemerintah, agar pemerataan yang ada di semua Provinsi yang ada di Indoneia itu benar-benar terjadi,” urainya.
Sebagai informasi, Agus Abdul Kholid bergabung di serikat buruh kurang lebih 25 tahun. Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia berdiri sejak Tahun 2016, sudah mulai eksis dan memiliki Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga, SK dan Akta Notaris. Jumlah keanggotaan diseluruh Indonesia mencapai sekitar 52.000 anggota yang tergabung di 34 Provinsi, 514 Kabupaten/Kota se Indonesia.
“Kami salut dengan Pemerintah sekarang dan kami siap bersinergi bersama-sama Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia untuk mengawal dan mensukseskan IKN,” tuntasnya. (*/lex)