Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Ibu Kota Nusantara (IKN) siap menjadi pelopor kota zero carbon di Indonesia. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan dukungan berbagai pihak, karena transisi menuju energi hijau di IKN merupakan proses multisektor, yang melibatkan banyak sumber daya manusia, teknologi dan keselarasan lingkungan.
Demikian dikemukakan Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, saat berbicara di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul). Forum ini berlangsung selama dua hari (4-5 Juli 2023), di Kota Balikapapan, Kalimantan Timur.
“Fokus kami saat ini adalah pembangunan infrastruktur energi kota yang kompatibel dengan penerapan konsep energi hijau. Untuk mencapai tujuan itu Otorita IKN merumuskan rencana menyeluruh, yang mencakup beberapa strategi, antara lain pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, serta pemanfaatan energi gas yang rendah karbon untuk mensubtitusi energi fosil,” katanya.
Menurut Jaka, transisi menuju energi hijau IKN tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memicu inovasi di sektor energi bersih. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan transisi yang adil dan inklusif, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan distribusi manfaat yang merata di seluruh masyarakat di sekitar IKN.
Pada Forum Kapasitas Nasional Area Kalsul ini, hadir Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Nanang Abdul Manaf; Kepala Perwakilan SKK Migas Area Kalimantan dan Sulawesi, Azhari Idris; Asisten II Sekprov Kaimantan Utara, Bustan; Ketua Koordinator Forum Kapasitas Nasional III 2023 Fery Sarjana; beberapa perwakilan pemerintahan daerah setingkat kabupaten/kota; pimpinan atau wakil perusahaan operator migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama – KKKS), serta tamu undangan lainnya.
Selama dua hari, Forum Kapasitas Nasional Area Kalsul mendiskusikan beragam topik bertema ‘Peran Strategis Industri Hulu Migas dalam Menunjang IKN’, antara lain kebijakan dan regulasi, penelitian dan inovasi, peningkatan aksesibilitas, serta diversifikasi sumber energi. Diskusi tersebut melibatkan para pemangku kepentingan industri hulu migas di Kalimantan dan Sulawesi, termasuk di dalamnya Otorita IKN.
Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mengatakan, SKK Migas siap ambil bagian dalam pemenuhan kebutuhan energi gas di IKN. Salah satu yang dilakukan SKK Migas adalah mengembangkan infrastruktur dasar seperti pipanisasi gas yang disesuaikan dengan desain tata ruang dan wilayah IKN.
Dalam diskusi tersebut, Vice President SKK Migas, Erwin Suryadi yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III 2023 menjelaskan, energi gas di IKN sebagai energi fosil rendah karbon masih dibutuhkan mengingat besarnya kebutuhan energi di ibu kota baru tersebut. Meski demikian, ada hal-hal yang bisa dilakukan sebagai penyeimbang.
“Proses transformasi hijau harus dilakukan untuk mengkonversi emisi karbon, misalnya dengan melakukan penanaman pohon guna menjamin keberlanjutan lingkungan. Melalui Forum Kapasitas Nasional, kami akan mengintegrasikan kemampuan para pelaku industri hulu migas, termasuk pelaku usaha penunjangnya, untuk menjawab tantangan transisi energi menuju green energy di IKN,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Ujang Rachmad, yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Timur menyampaikan harapannya agar SKK Migas dan KKKS terus mendukung percepatan transformasi ekonomi dan pembangunan superhub Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu yang bisa dilakukan misalnya melalui dukungan pendanaan serta investasi untuk riset industri turunan minyak dan gas, guna pengembangan solusi energi bersih dan berkelanjutan.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), John Anis mengatakan, PHI yang melakukan pengeboran minyak dan gas di blok-blok migas di Kalimantan siap mendukung pemenuhan energi IKN menuju target Net Zero Emission. Dukungan ini diwujudkan dengan melakukan beragam inovasi serta memaksimalkan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sebagai entitas bagian dari industri hulu migas, PHI juga siap bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.
Forum Kapnas III 2023 wilayah Kalimantan dan Sulawesi diikuti oleh 12 operator migas (KKKS) 35 perusahaan, termasuk pabrikan dalam negeri, serta 12 UMKM binaan KKKS. Seperti kegiatan Forum Kapasitas Nasional area Jawa, Bali, Madura, Nusa Tenggara (Jabanusa) serta Papua dan Maluku (Pamalu), event ini juga diisi dengan sesi pelatihan singkat dan coaching clinic sebagai upaya meningkatkan kapasitas UMKM, dengan narasumber dari PT Sucofindo, Petrotekno dan Tokopedia.
Sebelumnya, pada hari pertama kegiatan, penyelenggara Forum Kapasitas Nasional III 2023 menyerahkan Sertifikat Halal kepada UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan produksi makanan, yang lolos pengujian kehalalan produk. (*/bie)