Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA – Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu memiliki potensi pengembangan garam krosok, meski begitu, kapasitas sumber daya manusia (SDM) dirasa masih belum memadai. Pemerintah Desa Kersik meminta kepada pemerintah daerah maupun provinsi untuk mengirimkan tenaga profesional agar dapat meningkatkan produksi garam.
Kepala Desa Kersik, Jumadi mengungkapkan, dari lahan seluas kurang lebih setengah hektare (ha) bisa menghasilkan 100 kilogram garam kasar. Hanya saja, hasil panennya cuma cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Desa Kersik dan belum dapat dipasarkan ke luar daerah.
Ia menjelaskan bahwa hal ini tidak terlepas dari kurangnya pengetahuan para petani dalam mengembangkan garam kasar. Pihaknya berharap, ada tenaga ahli yang mendampingi sehingga hasilnya meningkat.
"Kami butuh tenaga profesional untuk membimbing dan melakukan inovasi," harapnya.
Dirinya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun provinsi terhadap permintaan tersebut. Sebab, tokoh yang mengembangkan garam kasar ini telah tutup usia. Sementara para petani yang aktif mengerjakan belum memiliki ilmunya secara detail.
Sedangkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah sejauh ini cukup baik. Namun tidak dibarengi dengan pendampingan. Padahal tenaga profesional itu sangat dibutuhkan bagi para petani garam.
"Harapan kami, yang benar-benar serius ingin mengembangkan garam dari (Desa) Kersik itu, ada tenaga ahli yang siap membantu dalam pengembangannya," tutupnya (ian)