Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Suporter tidak melulu bersuara lantang memberikan dukungan kepada tim kesayangannya dari tribun. Tapi suporter juga harus mampu memberi warna positif bagi prestasi tim dan tentunya juga kemaslahatan bagi masyarakat luas.
Adalah Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik) Korwil Darah Biru, sejauh ini mampu menjaga eksistensi mereka yang tak sekadar bersuara lantang sebagai pemain keduabelas bagi tim kebanggaan Balikpapan, Persiba. Lebih dari itu Balistik Darah Biru pun syahdu saat bersolawat.
Seperti pada Jumat (14/10/2022) malam, dihadiri sedikitnya seratus anggota, Balistik korwil Darah Biru memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Bertempat di kediaman penasehat Balistik korwil Darah Biru, Hasan, dihadiri sesepuh Balistik yang juga Anggota DPRD Balikpapan Suwanto, mantan ketua Balistik Endrik Jatmiko, Tunggal, Abi Hasan, dipimpin Fathur, anggota Balistik penuh khidmad berzikir dan bersolawat kepada Nabi Muhammad.
“Alhamdulillah, ini merupakan agenda dari teman-teman Balistik korwil Darah Biru, bersamaan dengan bulan Robiul Awal, kelahiran Nabi Muhammad SAW kami menggelar maulid nabi dirangkai dengan agenda bulanan Kopdar Balistik korwil Darah Biru. Semoga dengan maulid ini kita mampu meneladani Rosulullah, dan Balistik tetap kompak dan solid,” terang Hasan didampingi ketua korwil Darah Biru, Isroqil Hadoi.
Balistik korwil Darah Biru, sejak awal kelahirannya, kata mantan ketua umum Balistik, Endrik Jatmiko memang memiliki karakter yang khas beda dari yang lain. Menurutnya Balistik Korwil Darah BIru, lantang saat di tribun dan syahdu saat bersolawat.
“Itulah mengapa saya tidak pernah melepas kegiatan teman-teman Balistik Korwil Darah Biru. Sebagai suporter yang kompak, mereka juga mampu membuat kita yang hadir dalam kegiatannya merasa adem dan tenang hati. Itu karena teman-teman di sini dalam setiap kopdar selalu diisi kegiatan religi, berzikir dan bersolawat, seperti saat ini perayaan Maulid Nabi Muhammad,” terang Endrik Jatmiko.
Balistik berharap dunia sepak bola Indonesia dapat belajar dari tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan sedikitnya 132 korban meninggal dunia. Tak ada sepak bola yang sebanding dengan nyawa, karena itu ke depannya suporter harus lebih dewasa dan bijak. Jangan lagi ada permusuhan dan rivalitas suporter, cukup sudah kita berduka. Sebagai suporter harus tetap solid dan jaga kekompakan dengan terus menunjukkan kreativitas dan persaudaraan.
“Balistik Never Die, Salam Satu Bangsa!”. (bie)