Tulis & Tekan Enter
images

Acara diskusi Pemkab Kukar berkaitan dengan pemantapan data infrastruktur tani. (Istimewa)

Pemkab Kukar Rencanakan Demplot Pengembangan Pupuk Organik

Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mengundang tenaga ahli dan riset pupuk hayati atau organik dari PT. Madubaru Yogyakarta, Senin (10/4/23).

 Hal itu dilakukan untuk melakukan diskusi pemantapan data infrastruktur tani antara Dinas Pekerjaan Umum dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar.

Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan kegiatan tersebut sebagai langkah pemerintah dalam mewujudkan menjadi lumbung pangan di Kalimantan Timur (Kaltim) bisa tercapai.

Pemkab Kukar berencana membangun demplot di lima kawasan pertanian, dan saat ini infrastruktur yang sedang dikerjakan adalah jalan usaha tani, saluran irigasi, dan embung.

“Kerena ada klaster-klaster di 5 kawasan pertanian, jadi kita lihat di tahun 2022-2023 ini mana – mana saja yang dikerjakan oleh Dinas PU, dan dinas Pertanian, dan juga apa saja yang harus kita perkuat dianggaran 2023 khususnya di perubahan nanti, dan akan kita anggarkan lagi di 2024,” terangnya.

Edi menginginkan, setiap klaster infrastruktur dan petaninya sudah siap, kemudian untuk pengembangannya perlu dibangun demplot yang berkaitan dengan pengembangan pupuk organik, karena dibeberapa kabupaten kota sudah dibikin demplot.

“Untuk itu kita mengundang ahli pertanian dari Jogjakarta, yakni pak Sigit Agus Himawan beliau ini membawa konsep tersendiri dengan memproduksi pupuk hayati atau organik, sekaligus memberikan pendampingan nantinya” jelasnya.

Konsep yang dibawakan ialah merubah budaya kerja petani, kalau selama ini hanya kenal pupuk kimia, kemudian beli kapur untuk penanganan lahan tingkat keasaman tinggi, dengan pupuk hayati atau organik yang ditawarkan tidak memerlukan semua itu.

Edi menyebut tujuan mereka datang ini untuk buat demplot di wilayah Muara Kaman, Sebulu Tenggarong Seberang, dan Loa Kulu.

“Harapan saya dengan konsep ini penggunaan beberapa temuan baru terutama pupuk hayati atau organik ini kesulitan pupuk ditengah-tengah petani bisa diatasi dan ini merubah budaya kerjanya. Kalau selama ini kita hanya pikir pupuk kimia ini kita sudah beralih pada pupuk organik,” harapnya. (Ian


TAG

Tinggalkan Komentar