Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meluncurkan program padat karya di kelurahan Sepinggan Raya, Sabtu (11/11/2023). Secara simbolis wali kota menyerahkan sepatu boat kepada warga. Hadir mendampingi Kabid pengairan DPU Kota Balikpapan, Jen Supriyanto.
Kegiatan padat karya merupakan salah satu usaha Pemkot untuk meningkatkan ekonomi rakyat setelah kondisi pandemi Covid-19. Kegiatan ini berfokus pada pembersihan dan normalisasi drainase di beberapa kelurahan yang melibatkan warga langsung.
Rahmad Mas’ud mengatakan, ditengah pemindahan IKN Kota Balikpapan punya peranan penting, kalau kota ini kondusif, bersih maka mereka akan nyaman ke Balikpapan.
“Saya berharap kota ini makin dicintai, dan Pemerintah tidak bisa jalan sendiri butuh peranan dari masyarakat,” ujar Rahmad Mas’ud, Sabtu (11/11/2023).
Lanjut Rahmad, salah satunya melalui program padat karya, yang melibatkan warga dalam melaksanakan dan membantu normalisasi drainase.
“Termasuk kami akan sisipkan tiap tahun anggaran untuk padat karya, juga bantuan pangan bagi warga,” akunya.
Rahmad mengatakan, kegiatan padat karya merupakan program pemerintah yang tujuannya bagian usaha untuk meratakan pembangunan di setiap kelurahan.
“Termasuk memanfaatkan masyarakat dalam hal kolaborasi dan sinergi menjalankan program pemerintah,” akunya.
Program yang sudah berjalan dua tahun ini, memang tidak semua kelurahan medapatkan program ini, tetapi bertahapi karena tujuan membangun kota Balikpapan agar masyarakat dilibatkan.
“Kami lihat dan evakuasi juga apakah maksimal atau tidak, dan mengatasi dampak inflasi,” kata Rahmad.
“Sekaligus menjaga kesehatan masyarakat dengan bersama-sama menjaga kebersihan saluran drainase,” tambahnya.
Kabid pengairan DPU Kota Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan, kegiatan padat karya merupakan salah satu usaha Pemkot untuk meningkatkan ekonomi rakyat setelah kondisi pandemi Covid-19.
“Kegiatan ini berfokus pada pembersihan dan normalisasi drainase di beberapa kelurahan yang melibatkan warga langsung,” ujar Jen Supriyanto kepada media.
Jen menambahkah, untuk tahun lalu kegiatan pada karya dilaksanakan di 14 kelurahan, sekarang pada 2023 hanya dilaksanakan di 10 kelurahan.
“Kami dibantu fasilitator dari Kotaku, yang mengolah di lapangan dan bekerja sama dengan LKM yang ada di kelurahan,” akunya.
Adapun 10 kelurahan yang akan dilaksanakan program padat karya yakni Sepinggan Raya, Lamaru, Sepinggan, Klandasan Ilir, Gunung Sari Ulu, Sumber Rejo, Karang Jati, Muara Rapak, Batu Ampar dan Baru Ulu.
“Untuk satu kelurahan berapa warga yang dilibatkan tergantung dari LKM yang ada ada di kelurahan,” ujarnya.
“Kami hanya menyiapkan peralatan kerja dan pemberian upah bagi warga yang dilibatkan,” imbuhnya.
Kata Jen, program ini dilaksanakan karena ada lokasi-lokasi yang butuh normalisasi drainase tanpa melibatkan pihak kontraktor, tapi disesuaikan juga dengn anggaran yang terbatas.
“Tahun ini kami alokasikan Rp 3 Miliar untuk program padat karya,” kata Jen. (bie)