Tulis & Tekan Enter
images

Syaima (kedua dari kiri) menerima formulir pendaftaran di Sekretariat Nasdem Balikpapan.

Si Cantik Pilwali Balikpapan

Catatan Rizal Effendi

RUANG Sekretariat Partai Nasdem Balikpapan di Jl ZA Maulani, Senin (6/5) kemarin tiba-tiba bersuasana ceria. Maklum kedatangan gadis cantik. Ternyata dia salah seorang pendaftar Pilkada Serentak 2024 melalui Partai Nasdem. “Selamat datang dan selamat mendaftar Kakak,” ujar Ahmad Basir, ketua Nasdem Balikpapan menyambutnya.

Di keluarga besar partai besutan Surya Paloh ini, semua orang dipanggil kakak atau disingkat kk. Biar akrab dan semua diberlakukan seperti kakak dalam keluarga. Jadi tidak ada yang merasa direndahkan, meski status sesungguhnya dia seorang adik atau usianya lebih rendah.

Gadis cantik tadi bernama Syarifah Syaima Alaydrus. Tahu sendiri wajah keturunan Arab. Dia akrab dipanggil Syaima. Putri sulung Bupati Kotabaru, Kalsel, H Sayed Jafar Al-Idrus, SH dan Hj Fatma Idiana. Syaima mengambil formulir pendaftaran khusus sebagai bakal calon wakil wali kota (cawawali).

Syaima (kiri) bersama sang ayah, Bupati Kotabaru Sayed Jafar dan istri serta adik kandungnya.

Dia lahir di Balikpapan, 4 Maret 1998. Itu berarti usianya baru saja menginjak 26 tahun. Tentu masuk generasi milenial. “Saya memang maju untuk mewakili generasi milenial,” katanya dengan wajah bersemangat dan pede.

Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Generasi milenial adalah masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi. Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas.

Selain mewakili generasi milenial, Syaima juga maju karena ingin memperkaya keterwakilan kaum perempuan dalam dunia politik. “Apa salahnya jika saya mewakili kaum perempuan dalam kontestasi Pilkada di Kota Balikpapan,” kata alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan (Uniba) ini.

Gadis yang punya hobi main jetski dan traveling ini, menjalani pendidikan dasarnya di TK Istiqomah Balikpapan. Lalu lanjut ke SD Negeri 009 dan SMP Al Aulya. Sedang SMA-nya dia tempuh di Jakarta, pada SMA International High School.

Meski masih muda, dia sudah dipercaya sang ayah memimpin perusahaan keluarga. Yaitu sebagai direktris PT Galangan Benua Raya Kariangau dan PT Anggrek Jaya Saripuspita. “Saya memang mewarisi bakat bisnis dan politik dari Ayah dan Ibu,” jelasnya.

Sayed Jafar (62) menjadi bupati Kotabaru, hasil pemilihan 2016 dan 2021. Dia memang kelahiran Kotabaru. Tapi awalnya merintis usaha di Balikpapan. Tinggal di Kampung Baru. Dia pernah menjadi wakil ketua Kadin dan anggota Hiswana Migas Balikpapan. Setelah sukses, ia kembali ke kampung halaman.

Selain berbisnis, dia mulai masuk ke wilayah politik. Dari ketua DPD Golkar sampai akhirnya menjadi bupati. Ketika dia baru menjadi bupati pada periode pertama, saya sudah memasuki masa jabatan kedua sebagai wali kota Balikpapan. Tahun 2024 ini berakhir masa jabatannya yang kedua. Dia mendorong istrinya, Hj Fatma Idiana ikut Pilbup Kotabaru dan mengawal putrinya, Syaima di Pilkada Balikpapan.

Kabupaten Kotabaru ibukotanya Kotabaru. Terletak di Pulau Laut, pulau yang terpisah dari Pulau Kalimantan. Luas wilayahnya 9.442,46 kilometer persegi dengan penduduk sekitar 334 ribu jiwa. Dari Balikpapan bisa ditempuh jalan darat dan laut sekitar 7 jam atau lewat penerbangan transit.

Baliho Syaima di beberapa sudut kota Balikpapan.

Moto Kotabaru adalah “Sa-ijaan.” Artinya, semufakat, satu hati dan se-iya sekata. Ada yang bilang kalau Syaima artinya saiya majunya. Tapi dalam Islam, Syaima adalah saudara sesusuan Nabi Muhammad yang sempat ditawan pasukan muslim.

Baliho Syaima sudah bertebaran di sudut kota Balikpapan. Sayed Jafar juga aktif bertemu dengan berbagai tokoh politik dan masyarakat. “Saya ingin Syaima ikut membangun kota Balikpapan yang saya cintai ini,” katanya bersemangat. Sedang istrinya, kabarnya menjadi calon kuat untuk meneruskan dinasti bupati Kotabaru.

MENDADAK MUNDUR

Suasana pendaftaran Pilwali Balikpapan makin ramai menjelang akhir pendaftaran. Banyak tim mewakili calon datang silih berganti ke kantor sekretariat beberapa partai untuk mengambil formulir. Termasuk di Partai Nasdem.

Kecuali Syaima yang mendaftar, juga muncul beberapa tokoh menarik. Di antaranya politisi PPP, H Ardiansyah, Ketua Kadin Yaser Araffat, Ketua DPC PKS H Sonhaji sampai politisi PDIP Farhat Brachma, yang sekarang masih menjadi Tim Ahli Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

Farhat terbilang warga Kota Beriman. Dia pernah menjadi menantu Wali Kota H Imdaad Hamid dan komisaris PT Grand Balikpapan, perusahaan yang mengelola Hotel Novotel dan Ibis Balikpapan saat ini. Farhat sempat mendampingi saya saat berkampanye Pilwali tahun 2006. Saat itu saya mendampingi Pak Imdaad Hamid. Dan menang.

Ada yang menyebut kemunculan mendadak Yaser Araffat, putra bos Pemuda Pancasila (PP) Balikpapan H Syahril HM Taher ini adalah atas dorongan Ketua MPW PP Kaltim Said Amin. Pada Pilwali 2020, dia juga sempat ingin mencalonkan diri. Belakangan tidak jadi.

Putra Said Amin, Nabil Husien Said Amin, bos Borneo FC terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pileg 2024 ini. Dia disebut-sebut bakal menjadi ketua DPW Nasdem Kaltim menyusul mundurnya Isran Noor beberapa waktu lalu. Sementara ini, DPW Nasdem Kaltim dikomandani Muchtar Luthfi Mutty dari DPP.

Berita mengejutkan datang dari tokoh pengusaha, H Karmin Laonggeng, SE. H Karmin yang sudah mengambil formulir pendaftaran di DPC Golkar dan Nasdem tiba-tiba mengajukan pengunduran diri. Alasan utama karena kondisi kesehatan. “Dokter menganjurkan kepada beliau agar tidak terlibat dalam kegiatan yang memerlukan menguras ketahanan fisik dan stamina keras,” kata keluarga terdekatnya.

H Karmin, bos Arco group, perusahaan yang bergerak di bidang catering, cleaning service, jasa pengamanan (security) dan pengadaan sembako. Dia juga seniman dan politisi serta memimpin Partai Berkarya Kaltim. Sayang partai ini tidak lulus verifikasi KPU.

Nama H Karmin belum lama ini dimunculkan oleh Ikatan Alumni (Ikam) SMP Negeri 2 Balikpapan. Karena dia adalah ketua umumnya. “Kami siap mendukung beliau maju dalam Pilwali Balikpapan 2024,” kata ketua harian Ikam, Alfian Nur Ashari. Ketika saya temui, H Karmin mengakui berniat maju. Sayang semangat ini jadi pupus. Kita doakan beliau tetap sehat dan tetap siap mengabdi untuk kemajuan kota Balikpapan.(*)

 


TAG

Tinggalkan Komentar