KaltimKita.com, PENAJAM - 18 Agustus 2024 dalam rangkaian Expo IKN, Dosen FKIP Universitas Balikpapan Dr.Indrayani hadir sebagai salah satu narasumber selaku Deputi bidang Akademik pada Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan IKN sebagai sebuah anugerah dan peluang bagi pelaku Ekraf di Kabupaten PPU. "IKN telah hadir di daerah kita, bukan lagi waktunya untuk bersantai. Pemuda dan seluruh pihak mesti bersinergi untuk melakukan akselerasi pada 17 subsektor Ekonomi Kreatif yaitu pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan serta aplikasi,” ungkapnya.
Alumni S3 FEB Universitas Negeri Malang ini menjelaskan pentingnya pendataan terhadap ekonomi kreatif yang terdapat di Kabupaten PPU. "Salah satu kekurangan kita adalah ketersediaan sajian data yg terupdate berkenaan dengan 17 subsektor ekraf yang terdapat di PPU. Ketika saya mencoba untuk melakukan penelusuran melalui google, saya tidak menemukan data faktual sehingga saya menganggap bahwa ini menjadi PR bagi semua pihak, baik stakeholder, OPD terkait bahkan Komite Ekraf nantinya,” ujarnya.
Selanjutnya ia berpesan bahwa peluang usaha bidang ekraf sangat menjanjikan, sehingga generasi emas Penajam Paser Utara wajib untuk berkontribusi. peluang usaha ekraf ini seyogyanya diambil oleh generasi muda PPU, sehingga ketakutan untuk menjadi tamu di kampung sendiri hanyalah sebuah mitos belaka.
Sebab, beberapa waktu lalu saya mencoba menelusuri informasi digital, beberapa usaha yg berkaitan dengan ekraf merupakan website yang dibuat oleh pelaku usaha dari luar penajam dengan optimalisasi pencaharian dengan istilah penajam paser utara. Misalnya, pada bidang arsitektur dan desain interior. Tercantum nama penajam paser utara, namun alamat berasal dari jakarta.
Maka dari itu, kehadiran komite ekonomi kreatif di Kabupaten PPU menjadi langkah awal untuk berbenah dan melakukan akselerasi sehingga terjalin kolabirasi hexa helix yang melibatkan pemerintah, komunitas, akademisi, media, pelaku usaha dalam satu kesatuan untuk ekraf penajam paser utara yang berkelanjutan,” tutup Dr.Indrayani. (and)