Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin angkat bicara terkait sorotan Fraksi-fraksi DPRD Balikpapan mengenai persoalan banjir yang dianggap belum tuntas di Kota Beriman.
Muhaimin mengatakan, seperti yang disampaikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, bahwa proyek banjir belum sepenuhnya selesai dikarenakan masih berproses. Dan pekerjaan itu, akan kembali dilanjutkan pada tahun 2025.
"Kalau menurut teman-teman DPU, proyek banjir ini memang belum selesai dan masih berproses. Karena kalau berbicara mengenai DAS Ampal itu mesti menyelesaikan dari hulu ke hilir," ungkapnya saat ditemui media usai mengikut Rapat Paripurna di Hotel Gran Senyiur, Senin (19/8/2024).
Muhaimin melanjutkan, proyek mengurai banjir baru-baru dilakukan di titik DAS Ampal, sementara fokus menyelesaikan hilir ke hulu masih berproses, dan itu kembali dilakukan pada tahun depan.
"Artinya, pekerjaan pengendalian banjir ini bukan hanya di DAS Ampal, tapi kan pekerjaannya dari hulu ke hilir. Semoga nanti berproses dan berprogres, sehingga diharapkan proyek dari hulu ke hilir bisa dilaksanakan dan ditangani seperti pintu air di bawah hotel Zurich," sebutnya.
"Dan Balikpapan mesti memaksimalkan pengadaan bendali atau bozem. Nah kita kurangnya di situ," sambungnya.
Menurutnya, sebaiknya pekerjaan mengurai banjir harus dilaksanakan berbarengan dengan dinas-dinas terkait. Di mana, kata dia, masing-masing Dinas dapat berpokus pada upaya pengendalian banjir, seperti pengerjaan drainase, bozem termasuk melakukan reboisasi di kawasan hutan-hutan Kota dan lindung.
"Semoga diprogram berikutnya ada sinergi antara Disperkim, Dinas Perizinan, DLH dan teman-teman DPPR, supaya pengerjaan untuk pengendalian DAS Ampal itu harus bersama-sama dituntaskan dari hulu sampai ke hilir. Jadi dikerjakan bersama-sama tidak sendiri-sendiri, untuk antisipasi banjir dalam langkah jangka panjang," harap Muhaimin. (lex)