KaltimKita.com, SANGATTA – Dekat dengan dunia organisasi yang banyak memperjuangkan ketenagakerjaan, pernah emban ketua RT di lingkungannya kawasan Guna Jaya dan Ketua Forum RT Sangatta Utara maka tak heran dirinya senantiasa mendengar langsung keluhan para ketua lingkungan di wilayah Sangatta Utara dari masing-masing warganya.
Seperti halnya penyaluran motor gerobak sampah saat itu diperjuangkan melalui usulan para ketua RT di Sangatta Utara lewat forum RT melalui aspirasi gabungan beberapa anggota dewan, termasuk anggota DPRD Basti.
“Benar sekali sebenarnya total lingkungan RT Sangatta Utara berjumlah di kisaran 60-an RT saja, akan tetapi kami baru berhasil memperjuangkan sekitar 35 unit motor sampah saja. Akan tetapi untuk sementara 1 unit motor sampah dioperasionalkan untuk 2 wilayah lingkungan RT yang wilayahnya saling berdekatan sehingga pengangkutan limbah sampah pada masing-masing rumah tangga dapat teratasi,” terang Basti saat diwawancarai KaltimKita.com.
Amanah resmi tersalur usulan prioritas anggota dewan Kutim Basti akan kebutuhan motor gerobak sampah
Basti menegaskan permasalahan penanganan sampah belakangan ini, kembali menjadi topik perbincangan baik di warung kopi, lingkungan serta wadah berkumpul masyarakat lainnya dalam bersilaturahmi terkait belum adanya lahan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di Sangatta Utara.
“Permasalahan TPS telah diusulkan pada pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Sangatta Utara yang dihadiri Pemkab Kutim,” kata Basti.
Motor gerobak sampah yang sukses direalisasikan melalui aspirasi anggota dewan Basti
Basti mengatakan untuk areal lahan telah tersedia di jalan AMD Sangatta Utara dengan luas lahanya 2 hektar, namun harus dibebaskan terlebih dahulu.
"Yah walau armada motor sampah telah ada tersalurkan ke lingkungan RT namun untuk saat ini warga sedikit kebingungan akan dibuang kemana sampah-sampah tersebut dengan belum adanya TPS tersendiri di Sangatta Utara. Sementara menunggu waktu penanganan dari UPT Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup dengan hanya mengandalkan 4 unit truk dan pada kenyataannya hanya beroperasi 2 armada truk saja karena dua unit lagi menurut penjelasan dinas terkait sedang mengalami kerusakan sehingga terpaksa tidak dapat dioperasikan terlebih truk tadi tahun keluarannya sudah terbilang tua. Tentunya hal ini menyebabkan bongkar muat volume sampah dari motor gerobak sampah yang dipindahkan ke dalam bak truk harus melalui proses antrean,”ungkap Anggota DPRD dari fraksi PAN.
Untuk itu ketua forum RT ini berharap nantinya melalui Bupati Kutim Drs H Ardiansyah Sulaiman segera dapat difasilitasi secara baik sehingga Sangatta Utara memiliki TPS sendiri. (adv/aji/rin)