Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA – Kecamatan Sebulu yang terpisah oleh aliran Sungai Mahakam sangat membutuhkan konektivitas yang lebih baik. Proyek pembangunan Jembatan Sebulu yang diinisiasi Pemkab Kutai Kartanegara sejak 2024, saat ini menghadapi kendala yang menghambat kelanjutan pelaksanaannya.
Camat Sebulu, Edy Fachrudin, mengungkapkan bahwa kontraktor pelaksana mengalami masalah modal sehingga proyek belum bisa berjalan sesuai rencana.
“Pemborongnya kurang modal, semoga pemerintah melakukan kajian ulang dan proyek ini bisa dilelang ulang,” ujar Edy saat ditemui Komparasinews, Rabu (15/5/2025).
Ia berharap proyek ini dapat selesai pada tahun 2027 sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat, khususnya dalam membuka akses ekonomi dan transportasi.
“Saya optimis di awal atau pertengahan 2027 jembatan ini sudah bisa digunakan, sehingga memperlancar aktivitas warga Sebulu,” tambahnya.
Terkait kendala teknis dan kelanjutan proyek, Edy menyerahkan sepenuhnya kepada OPD terkait di Pemkab Kukar, yang lebih memahami persoalan di lapangan.
“Kalau ada pertanyaan atau aspirasi dari masyarakat, saya pastikan langsung saya sampaikan ke OPD teknis untuk segera ditindaklanjuti,” tutupnya. (Ian)
.jpg)
