Kaltimkita.com, PENAJAM- DPRD Penajam Paser Utara (PPU) mendorong pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor Pelabuhan Benuo Taka. Sejak beroperasi pada 2017, pelabuhan plat merah yang berlokasi di Kelurahan Buliminung, Kecamatan Penajam ini dinilai belum dimaksimalkan.
Buktinya, pada 2019, pelanuhan ini hanya menyumbangkan PAD sebesar Rp 4,9 miliar. Kemudian tersapat peningkatan pada 2020 sebesar Rp 7 miliar.
Wakil Ketua I DPRD PPU Raup Muin mengagakan, tarif bongkar muat barang dan jasa Pelabuhan Benuo Taka hanya diperoleh dari barang yang akan dibawa ke luar PPU seperti crude palm oil (CPO) dan batu bara. Sementara barang dari luar yang dibongkar melalui Pelabuhan Benuo Taka tidak dikenakan tarif. Pasalnya, pemerintah daerah hanya menerbitkan peraturan bulati(Perbup) tarif barang dari PPU sementara barang dari luar yang masuk PPU tidak diatur.
“Di tengah merosotnya ekonomi akibat pandemi covid-19. Kami mendorong pemerintah untuk memaksimalkan seluruh potensi PAD, salah satunya Pelabuhan Benuo Taka. Kita tahu bersama, sampai 2020, yang dikenakan tarif itu hanya barang keluar, kalau yang masuk tidak dikenakan. Tapi, mengenai tarif barang masuk itu sudah dibuagkan Perbup-nya juga. Mudah-mudahan sudah berlaku tahun ini,” kata Raup Muin pada media ini, Selasa (23/3).
Ia menyatakan, Pelabuhan Benuo Taka dibangun oleh pemerintah untuk mendongkrak pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Karena yang terlibat dalam kegiatan pelabuhan melibatkan seluruh tingkatan sosial masyarakat.
“Sekali lagi kami meminga Pelabuhan Benuo Taka dimaksimalkan pengelolaannya. Ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah. Kita tahu APBD mengalami penurunan karena banyak yang dialihkan untuk penanganan covid-19," ujarnya.
Ketua Gerindra PPU ini mengungkapkan, Pertamina memiliki proyek besar di PPU yang dilaksanakan oleh Refinery Development Master Plan (RDMP). “Material proyek banyak berasal dari luar daerah, bahkan ada yang dari luar negeri. Inilah yang semestinya disambut oleh pemerintah agar materialnya dibongkar melalui Pelabuhan Benuo Taka,” tandasnya. (adv/ade)