Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Aksi kekerasan seksual terhadap anak masih terus terjadi, sekalipun dalam situasi pandemi Covid-19. Jumlah kasusnya pun masih cukup tinggi.
Data yang tercatat oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, pada tahun 2021 ini sudah ada sebanyak 20 kasus kekerasan seksual terhadap anak.
"Pada tahun 2021 ini sudah ada 20 kasus sampai pada 28 Juni. Kita berharap tidak ada peningkatan sampai akhir Desember. Kalau tahun 2020 lalu hingga akhir Desember ada 30 kasus," kata Kepala DP3AKB Balikpapan, Sri Wahyuningsih, Jumat (30/7/2021).
Banyak hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya kasus kekerasan terhadap anak tersebut. Pergaulan bebas salah satunya. Kemudian gadget, karena anak bisa saja mengakses situs terlarang.
"Untuk itu para orangtua diharapkan untuk mengawasi anak-anaknya selama menggunakan gadget. Karena banyak sekali hal yang kita tidak inginkan diakses oleh anak-anak," imbuhnya.
Pergaulan anak di lingkungan masing-masing juga patut diawasi. Sebab, rata-rata pelaku dari kekerasan seksual itu juga dari orang terdekat.
"Rata-rata dilakukan orang terdekat semua. Ada om, kakek, bahkan ada bapak kandung dan tetangga. Yang dianggap sudah orang baik tiba-tiba anak ini mendapatkan kekerasan seksual," pungkasnya. (an)