Tulis & Tekan Enter
images

Bupati Kutim Ardiansyah, Wabup Kutim Kasmidi Bulang, ketua DPRD Kutim Joni berfoto bersama dengan kepala OPD

Ketua DPRD Ingin Semua Penyelenggara Pemerintahan di Kutim Atasi Kelangkaan Pupuk bagi Petani di Kaliorang

KaltimKita.com, SANGATTA - Ketua DPRD Kutim, Joni S. Sos, menyarankan Pemkab Kutim melalui Dinas Pertanian Kutim untuk bisa mengatasi persoalan kelangkaan pupuk yang kerap terjadi di daerah Kecamatan Kaliorang. Kelangkaan pupuk menjadi kendala petani meningkatkan produktivitas pertanian.

“Saya menyarankan Pemkab Kutim untuk mengatasi kelangkaan pupuk ini di Kaliorang, permasalahan pupuk subsidi ini tidak boleh terjadi. Agar Kutim bisa swasembada pangan,”ucap Joni melalui sambungan seluler (23/03/2021).

Turunnya Musrenbang di Kaliorang Ketua DPRD Kutim Joni dan Wakil Ketua II Arfan turun bersama kawal skala prioritas kelangkaan pupuk

Dirinya memberikan solusi kedepannya Dinas Pertanian Kutim beserta Badan Ketahanan Pangan Kutim melakukan survei guna memastikan realita di tingkat petani terkait pupuk ini dan hasil panen dari petani di Kutim khususnya di Kaliorang.

Dikatakan oleh Joni dirinya mendapat permasalahan ini saat ada masyarakat yang berkomunikasi dengan dirinya setelah musrenbang di Kaliorang,sehingga Joni juga menyarankan Pemkab Kutim untuk membuat kajian mendalam terkait program pupuk subsidi untuk mengetahui seberapa bermanfaatnya bagi petani.

Ketua DPRD Kutim Joni harapkan semua penyelenggara aparatur pemerintahan dapat membantu petani akan ketersediaan pupuk

Menurut dia, adanya pemikiran untuk mengentaskan permasalahan pupuk subsidi itu terbilang sangatlah wajar karena sebagai wakil rakyat dirinya mendapatkan laporan dari masyarakat yang berprofesi sebagai petani mengenai berbagai persoalan terkait pupuk subsidi.

Selama ini dijelaskan oleh Joni, para petani selama ini membeli pupuk eceran yang harganya mahal, sehingga kata Joni ini memberatkan petani dalam meningkatkan produktivitas hasil tani.

"Selama ini banyak petani di Kaliorang yang membeli pupuk dengan eceran yang memberatkan kantung petani, inilah yang menjadikan Kutim minus hasil pertanian nya, "jelasnya. (adv/aji/rin)


TAG

Tinggalkan Komentar