Tulis & Tekan Enter
images

Lurah Batu Ampar Mardanus

Khawatir Adanya Kluster Keluarga, Lurah Batu Ampar Ingin Edukasi Para RT Dirikan Tempat Isolasi Mandiri

KaltimKita.com, BALIKPAPAN- Berdasarkan surat edaran walikota tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, dimana mewajibkan pembentukan Posko Satgas di setiap RT/komplek perumahan. Melihat edaran tersebut, Kelurahan Batu Ampar ingin sepakat dengan aturan tersebut.

Ya Batu Ampar menjadi salah satu wilayah yang warganya banyak terpapar corona. Dari 76 RT setelah pemekaran yang berada di daerahnya, sudah terdapat 34 RT yang termaksud zona kuning.

Ditemui di kantornya, Lurah Batu Ampar Mardanus menjelaskan semenjak PPKM Mikro berjalan, setahun yang lalu Kelurahan Batu Ampar justru lebih dulu mendirikan posko-posko satgas di lingkungan RT wilayahnya.

”Kalau posko satgas sebelum surat edaran keluar, sebenarnya sudah berjalan ditahun lalu, dan sudah di resmikan walikota pada oktober 2020, jelasnya saat ditemui kaltimkita.com, senin (15/2/21).

Mardanus menerangkan, tim satgas wilayahnya sudah menerapkan pembatasan jam malam untuk orang asing, juga sekaligus membantu warga yang menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing.

”Satgas kami membatasi orang keluar masuk diatas jam 8 malam, juga membantu yang isolasi mandiri sekaligus melacak berhubungan kontak dengan siapa saja, terangnya.

Bahkan, kata dia sempat berkolaborasi dengan TNI, POLRI, unsur masyarakat, unsur LPM, KKN dan gugus satgas RT untuk melakukan penyemprotan disinfektan berskala besar di beberapa daerah dan komplek perumnas beberapa minggu yang lalu.

”Karena skala luas bahkan TNI sendiri mengerahkan unit beratnya untuk penyemprotan tersebut. Dan untuk menyusuri gang-gang, kami bagi menjadi 5 tim untuk memasuki daerah-daerah yang sulit terjangkau dengan berjalan kaki juga menggunakan kendaraan roda tiga yang kami modifikasi, "lanjutnya.

Selain itu, tim juga mengedukasi warga yang isolasi mandiri dirumah, agar berada di ruangan tersendiri tanpa harus bertemu dengan anggota keluarga yang lain, guna menghindari terjadi nya klaster keluarga.

”Klaster keluarga ini sudah mulai muncul, di dapat dari tempat bekerja misalnya, kemudian pulang kerumah menulari anggota keluarga yang lain,"tegasnya.

Mardanus juga mengamati jika kebanyakan warga nya yang terpapar dikarenakan dari tempat mereka bekerja.

”Ya yang saya liat, dia dari luar membawa kerumah menulari orang rumah. Jadi tidak ada tularan antar tetangga di kami, karna kenanya dari luar, "ungkapnya.

Ditanya tentang tempat isolasi mandiri yang disediakan RT, Mardanus sendiri setuju dengan instruksi walikota tersebut, tapi faktanya masih banyak warganya yang khawatir dengan program tersebut.

”Kami sudah ke lapangan  menanyakan, tetapi mereka masih berpikir kalau ditempatkan di satu tempat tersendiri mereka agak keberatan. Tapi kami tetap mengusahakan dengan memberikan edukasi-edukasi secara terus menerus sehingga tidak terjadinya kluster keluarga, "pungkasnya. (lex/and)


TAG

Tinggalkan Komentar