Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Kerugian mencapai miliaran rupiah diarasakan para pngusaha akibat padamnya listrik di tiga provinsi di Pulau Kalimantan pada Selasa (8/8/2023) kemarin. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Balikpapan Yaser Arafat Syahril menuturkan, akibat dari padamnya listrik yang terjadi pada jam sibuk membuat proses produksi terganggu dan otomatis mengalami kerugian.
Di sisi lain, pengusaha mesti mengalihkan daya ke generator set (genset) lantaran pasokan listrik PLN terhenti. Ini, sebut Yaser membuat ongkos operasional pengusaha kian bertambah.
“Jelas saja kami menjadi salah satu pihak yang dirugikan. Kalau soal angka pasti, saya tidak bisa merinci. Ada pengusaha dari tiga provinsi terdampak, kerugiannya kemungkinan mencapai puluhan miliar rupiah,” kata Yaser.
Yaser meminta PLN memberikan kompensasi kepada pengusaha atas pemadaman yang berlangsung belasan jam kemarin. “Mesti ada kompensasi,” kata dia.
Selain merugikan pengusaha, padamnya listrik di tiga provinsi kemarin ditakutkan menjadi preseden buruk bagi calon investor yang berencana masuk ke Balikpapan maupun Kaltim. Sebab, ketersediaan listrik selama ini jadi salah satu aspek utama yang diperhitungkan investor.
Tak cuma itu, padamnya listrik juga dikhawatirkan bakal berdampak terhadap kepercayaan investor yang berencana menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kan IKN lagi gencar dipromosikan, lalu di tengah gencarnya promosi ada kejadian seperti ini (listrik padam). Tentu ini akan jadi catatan bagi kalangan investor,” ungkapnya.
Yaser berharap, insiden padamnya listrik dalam waktu panjang dan melibatkan tiga provinsi ini tak kembali terulang pada masa depan. PLN, kata Yaser mestinya punya langkah antisipasi manakala terjadi gangguan pada jaringan listrik.
“Soal teknisnya pasti mereka lebih paham. Yang pasti, kami pengusaha ingin ada upaya nyata agar kejadian serupa tak kembali terulang. Kami juga ingin ada evaluasi terhadap kinerja PLN selama ini,” tegas Yaser Arafat. (*/bie)