KaltimKita.com, SANDARAN - Ketua DPRD Kutim sekaligus politisi PPP Kutim, Joni memgatakan, Kutim saat ini telah memasuki era tatanan perekonomian yang baru.
Kedepannya, pasca pandemi dan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, dimana di perlukan pembangunan sarana telekomunikasi yang memadai.
Joni saat dihubungi via telepon seluler pribadinya, mengatakan salah satu contohnya dibidang Pendidikan. Saat ini perilaku pendidikan mengalami peralihan dari pendidikan Manual secara langsung belajar tatap muka menjadi pendidikan virtual tanpa tatap muka yang tentu saja diperlukan fasilitas teknologi pendukung telekomunikasi yang memadai.
" Saat era ini masyarakat Kutim di ajarkan dan dipaksa oleh keadaan untuk beralih pola pikir dan pola hidup untuk menyelesaikan permasalahan di masa pandemi. Ini yang memerlukan teknologi pendukung telekomunikasi, seperti tiang pendukung komunikasi, "kata Joni.
Berfoto bersama Bupati Ardiansyah dan Wabup Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni, perwakilan rekan dewan bersama perwakilan OPD usai musrenbang Sandaran.
Joni menjelaskan dengan adanya pembangunan tiang pemancar telekomunikasi, akan memberikan dampak yang besar bagi sendi perekonomian daerah yang berada di Kutim sekaligus memberikan akses yang mudah di pedesaan.
"Saat ini contoh nya di Kecamatan Sandaran, masyarakatnya terbatas dengan sarana pendukung telekomunikasi, meskipun memiliki handphone, tetapi kalau sinyal tidak ada atau kurang, ya jadi percuma, "ujar Joni.
Jaringan telekomunikasi di Kutim saat ini menjadi kendala masyarakat untuk berkomunikasi sebagai pendukung terciptanya pendukung ekonomi, Joni menjelaskan situasi seperti ini harus bisa dan cepat diatasi oleh pemerintah dalam menghadirkan kebijakan untuk pemecahannya.
"Saya berharap di masa pemerintah ini bisa meneruskan apa yang menjadi program pemerintah sebelumnya dan sesuai visi misi pemerintah saat ini, terutama pembangunan jaringan telekomunikasi di kecamatan dan pedesaan, jadi konsep pembangunan nya desa menyerang kota, " harapnya.(adv/aji/rin)
.jpg)
