Kaltimkita.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo berharap tim nasional Indonesia bisa bermain maksimal di Piala Dunia U-20 2021. Targetnya tak sekadar lolos penyisihan grup.
Hal itu disampaikan Jokowi oleh Menpora Zainudin Amali dalam rapat internal terbatas di Istana Negara, Rabu (1/7). Menurut politikus Golkar itu, Indonesia yang berstatus tuan rumah harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh PSSI untuk memberikan yang terbaik di hadapan masyarakat Indonesia.
"Target dari Presiden adalah hasil maksimal. Tidak hanya di penyisihan karena kita sebagai tuan rumah. Jadi jatah tuan rumah harus dimanfaatkan benar-benar," kata Amali dalam jumpa persnya di Kantor Kemenpora.
"(Jadi) harapan Presiden timnas bisa berprestasi maksimal, tentu beliau juga realistis," ujarnya.
Apa yang dituntut Presiden seiring dengan apa yang ditarget PSSI sebelumnya. Induk federasi sepakbola tanah air itu juga mencanangkan timnas Indonesia U-20 bisa lolos fase grup. Setelah itu, bisa berancang-ancang menembus ke babak delapan besar dan semifinal.
"Sepakbola adalah cara untuk mengangkat harkat martabat bangsa. Kami siap melaksanakan arahan Presiden Jokowi bahwa prestasi timnas Indonesia harus 'bunyi' saat menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, beberapa waktu lalu.
Salah satu ukurannya, PSSI akan melihatnya dari hasil kejuaraan Piala AFC U-19 di Uzbekistan, 14-31 Oktober mendatang. Pada ajang itu, Indonesia tergabung dalam Grup A, bersaing dengan sesama tim Asia Tenggara, Kamboja. Selain itu, ada tim kuat Iran, dan tim tuan rumah Uzbekistan.
Terkait Piala Dunia U-20, pemerintah belum bisa memastikan jumlah anggaran untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. Alasannya, pengajuan anggaran dari PSSI tak kunjung beres.
"Secara pasti berapa jumlah anggarannya belum diketahui. Tetapi semua akan disanggupi oleh Kemenkeu (Kementerian Keuangan) untuk menyiapkan anggaran. Jadi, ditunggu saja, baru tadi kami baru ditunjuk, jadi akan menyiapkan" kata Zainudin Amali.
"Kami akan segera rapatkan (masalah anggaran) karena akan masuk di DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) Kemenpora. Apa di 2020 masih cukup? atau ada tambahan untuk 2021, itu sudah pasti dan sudah disampaikan di Ratas tadi," ujarnya menambahkan.
"Angka harus presisi. Tidak boleh ngarang, tidak boleh ada penyelewengan, bahkan korupsi. Tidak boleh ada satu rupiah pun yang disalahgunakan," katanya lagi menegaskan.
Sebenarnya PSSI sudah pernah mengajukan proposal anggaran Piala Dunia U-20 2021 kepada pemerintah (Kemenpora), pada Kamis (11/6/2020). Namun Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto, pernah menyatakan bahwa proposal itu perlu direvisi.
Terkini, revisi proposal itu masih belum juga diserahkan PSSI. Hal itu juga dibenarkan oleh Zainudin Amali.
"Anggaran PSSI masih kami review dan butuh waktu di review, apalagi ada perubahan rencana program. Kami sedang tunggu, hal-hal yang sudah fixed kita review sambil berjalan," ucap Zainudin Amali.
Masalah proposal Piala Dunia U-20 2021 pula yang membuat PSSI belum bisa memastikan lokasi pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19. Rencananya, PSSI ingin pemusatan latihan digelar di Stadion Madya, Jakarta, awal Juli ini. (dtc/tim)