KaltimKita.com, BALIKAPAPAN - Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Kaltim dibawah kepemimpinan Agus Suwandy, tampaknya cukup serius dalam peningkatan pelatih dan wasit. Tak ayal, selama empat hari sukses melaksanakan Training of Trainer (ToT) di Hotel Pacific, 27-30 Oktober 2023.
Total 46 peserta dari pelatih dan wasit mengikuti ToT ini. Tak hanya berasal dari Kaltim, tapi juga Bali, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan serta Sulawesi Tenggara. “Awalnya ini hanya untuk Kaltim. Karena ada permintaan dari luar daerah, makanya dibuat umum,” ujar Sekretaris Umum Gabsi Kaltim Sukamto, Senin (30/10/2023).
Ya, program ini, kata dia menjadi program pertama kepengurusan baru periode 2023-2027. Ini merupakan hal utama yang dilakukan demi pengembangan kualitas pelatih dan wasit.
Nah, setelah dari kegiatan ini, lanjut dia para pelatih Kaltim diminta untuk menyebarluaskan ilmu yang didapat ke sekolah-sekolah. Program bridge masuk sekolah, masuk dalam program utama.
“Pelatih-pelatih yang bersertifikat ini nantinya yang akan turun ke sekolah. Baik tingkat SD hingga SMA. Sudah ada beberapa daerah jalan. Mulai dari Kutim, Paser dan Balikpapan. Rencana bulan depan Samarinda juga lakukan sosialisasi. Ini dilakukan agar bridge kian dikenal masyarakat,” jelasnya.
Memang, perkembangan bridge di Kaltim masih perlu ditingkatkan. Hal ini diungkapkan oleh Santje Panelewen yang hadir sebagai instruktur pelatihan pelatih. Pelatih Timnas Bridge ini mengungkapkan Kaltim memang perlu pelatihan seperti ini. Sehingga kualitas para atletnya bisa meningkat.
Diakui ada beberapa hal dalam permainan yang perlu ditambahkan. Tak hanya persoalan play, tapi juga bidding perlu diperdalam.
“Tapi yang buat saya bangga, mereka (Kaltim, Red) punya semangat luar biasa. Jika terus seperti ini, tentu bridge di Kaltim dapat meningkat pesat,” kata Santje Panelewen.
Sementara, Instruktur Wasit, Arnold J Laseduw berharap gebrakan luar biasa yang dilakukan Kaltim bisa membuat bridge Kaltim lebih maju. “Berharap ada hasil yang didapat dari ToT ini. Dengan begitu Kaltim lebih disegani di cabor bridge,” jelas Arnold J Laseduw. (and)