Makineksis.com, Kaubun - Tak henti - hentinya lintas organisasi nasyarakat (ormas), Organisasi Kepemudaan, paguyuban yang bersifat kedaerahan, terhitung mulai dari pesta rakyat pemilihan daerah (pilkada) lalu, hingga memasuki masa pelantikan dan seterusnya keduanya baik Bupati Kutai Timur Drs H Ardiansyah Sulaiman., M.Si bersama Wakil Bupatinya, H Mahyunadi, SE., M.Si.
Keproaktifan Kutim -01 dan Kutim - 02 kedua pasangan kepala dearah itu selalu dielu - elukan "antusias" diundang sekaligus membuka perhelatan agenda - agenda besar lintas paguyuban daerah.
Seperti halnya, Kamis (2/07) 2025, Wakil Bupati H Mahyunadi diundang khusus oleh keluarga besar Paguyuban kedaerahan yakni Pimpinan Anak Cabang (PAC) Laung Kuning Banjar Kabupaten Kutai Timur di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun
Keterangan foto : Sambutan Wabup H Mahyunadi ajak segenap pengurus Laung Kuning Banjar - Kutim beragama muslim hayati surat An - Nhal ayat 90
Agenda PAC Laung Kuning Banjar - Kutim, dalam rangka prosesi adat Banjar Bapalas Baparbaik dan Batapung Tawar .
Setibanya pada pelaksanaan kegiatan penyambutan sakral tradisi sekaligus budaya suku daerah Banjar yang ada di Kutim digelar di hadapan wabup H Mahyunadi diantaranya seperti batapung tawar
"Saya bersemangat betul, melihat warna - warni beragam suku daerah tak hanya Banjar di Kabupaten Kutai Timur, ini," jelas Wabup H Mahyunadi
Selain prosesi secara seni dan budaya khas Banjar dirangkaikan juga dengan pembacaan ayat suci Alquran, surat An - Nhal
Berikut adalah bunyi Surat An-Nahl ayat 90:
Arab:
اِنَّ اللّٰهَ يَاۡمُرُ بِالۡعَدۡلِ وَالۡاِحۡسَانِ وَ اِيۡتَآئِ ذِى الۡقُرۡبٰى وَ يَنۡهٰى عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡكَرِ وَالۡبَغۡىِۚ
يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُوۡنَ
Arti latinhya:
"Inna Allaha ya'muru bil 'adli wal-ihsani wa i'ta-i ذِى l-qurba wa yanha 'anil fahsyaa-i wal-munkari walbaghyi ya'izukum la'allakum tazakkarun."
Terjemahan:
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
Wabup H Mahyunadi, tertarik dalam memaknai pembacaan ayat suci Alquran tadi.
"Karena pada surat An-Nhal ayat 90, yang menganjurkan kepada Umat - nya, berdasarkan wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt agar senantiasa berbuat adil, terus berbuat adil, saling tolong menolong satu sama lainnya dan jauhi larangan dengan melakukan perbuatan keji, munkar, " tegaskan Wabup H Mahyunadi
Wabup H Mahyunadi pada kesempatan itu mengajak semua sodara sesama muslim termasuk yang tergabung dalam kepengurusan PAC Laung Kuning Banjar - Kutim, selain mempertahankan budaya dan nilai luhur serta berpegang teguh dalam pengamalan apa yang telah dianjurkan oleh Allah Swt, seperti yang tertuang pada surat An-Nhal ayat 90 tadi.
Keterangan foto : membludak antusias pengurus Laung Kuning Banjar - Kutim berfoto bersama wabupnya, H Mahyunadi
Pada kesempatan itu, selain dihadiri wabup Kutim, H Mahyunadi tampak juga
sejumlah tokoh penting, di antaranya Camat Kaubun, Dewan Pembina Laung Kuning Banjar KH Muhammad Rusli, serta Ketua Adat Banjar dan tokoh masyarakat lintas etnis dari Toraja, Kutai, Dayak, hingga Bali.
Sementara tahapan prosesi
adat tersebut mengangkat nilai luhur budaya Banjar yang berakar kuat pada filosofi hidup, salah satunya semboyan terkenal “Haram manyarah, waja sampai kaputing” – pantang menyerah hingga titik darah penghabisan.
Prosesi Batapung Tawar menjadi simbol tolak bala, membersihkan niat, serta memperkuat semangat kebersamaan dan keharmonisan antarwarga.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa keberadaan organisasi adat seperti Laung Kuning sangat penting dalam membina harmoni sosial dan menjadi pilar dalam menjaga kerukunan di tengah keberagaman.
“Organisasi seperti ini penting untuk menciptakan kedamaian bagi masyarakat sekitarnya. Pemerintah harus hadir, memberi wejangan dan arahan agar organisasi adat merasa dekat dan dilibatkan dalam pembangunan,” kata Mahyunadi.
Lebih lanjut, Mahyunadi menegaskan bahwa Kutai Timur dan Kalimantan Timur secara umum patut bersyukur karena menjadi wilayah paling damai di antara provinsi-provinsi Kalimantan lainnya.
“Kalimantan Selatan pernah terjadi konflik, Kalimantan Tengah juga. Tapi Kalimantan Timur hingga kini tetap damai. Karena kita semua menjaga kekompakan lintas etnis. Inilah kenapa Ibu Kota Nusantara ditetapkan di sini,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Tradisi Batapung Tawar tidak sekadar upacara adat, tapi juga mengandung nilai-nilai spiritual Islam. Sebelum ritual berlangsung, dibacakan ayat suci Al-Qur'an, yakni Surah An-Nahl ayat 90 yang berisi perintah Allah untuk berlaku adil, berbuat kebaikan, serta menjauhi kemungkaran.
“Kalau kita ingin selamat, bukan hanya cukup dengan percikan air tabung tawar, tapi juga harus implementatif. Biar 1.000 kali tabung tawar, kalau masih melakukan kemungkaran, tetap saja tak selamat,” ucap Mahyunadi menegaskan makna mendalam dari ritual tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa keji itu adalah pelanggaran asusila, seperti zina, sedangkan mungkar adalah tindakan yang merugikan orang lain, seperti mencuri dan merampok. Ia menekankan bahwa warga Laung Kuning, jika menghindari kedua hal itu, akan diberi keberkahan dan kesuksesan hidup.
Dalam momen tersebut, Mahyunadi juga memberikan pesan praktis kepada warga terkait peluang kerja. Ia mengajak organisasi adat untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mengakses peluang kerja di berbagai perusahaan.
“Kalau mau cari kerja di perusahaan seperti PT GAM atau Indexim, jangan asal datang minta. Lengkapi dulu syaratnya. Kalau tidak lengkap, jangan marah kalau ditolak. Bahkan wakil bupati sekalipun bisa ditolak kalau dokumen tidak lengkap,” ujarnya.
Acara juga berlangsung meriah dengan pantun dan canda yang mencairkan suasana. Mahyunadi membalas pantun dari Ketua Laung Kuning dengan gaya khas Banjar yang membuat para hadirin tertawa. Ia juga sempat menyampaikan permohonan maaf jika tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian acara karena harus bertolak ke Samarinda malam harinya untuk menghadiri rapat bersama pemerintah provinsi.
“Ulun mohon maaf, kada kawa lawas di sini. Tapi insyaallah, pemerintah akan terus mendukung dan bersinergi dengan semua organisasi adat, termasuk Laung Kuning,”Pungkasnya.
Menutup kegiatan, panitia memberikan penghargaan kepada Wakil Bupati Mahyunadi sebagai bentuk penghargaan atas dukungan dan kehadiran beliau di tengah masyarakat Banjar. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Umum dan Ketua PAC Kabupaten Laung Kuning Banjar. (*/aji/rin)
Tulis Komentar