0882022044248
Meditama.id

TPID Balikpapan, PPU, dan Paser Sepakati Komitmen Pengendalian Inflasi Daerah Secara Berkelanjutan

$rows[judul]

Meditama.id, BALIKPAPAN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser menggelar Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan. Pertemuan strategis ini bertujuan memperkuat sinergi lintas daerah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan, serta menetapkan arah kebijakan pengendalian inflasi hingga tahun 2027.

Rapat yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Balikpapan Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, MM., Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Paser Adi Maulana, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pimpinan Perumda, membahas tiga agenda utama: Monitoring dan evaluasi perkembangan inflasi dan komoditas strategis, Penetapan Roadmap Pengendalian Inflasi TPID 2025–2027, dan Evaluasi Komitmen Kerja Sama Antar Daerah (KAD) yang telah disepakati sebelumnya.

Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, dalam paparannya menyampaikan bahwa inflasi di Balikpapan telah mendekati batas bawah sasaran nasional (1,5%), sementara PPU mendekati target 2,5%. Meski begitu, berbagai risiko global dan domestik seperti ketegangan geopolitik dan cuaca ekstrem tetap harus diantisipasi dengan langkah strategis dan responsif.

“Pertumbuhan ekonomi di Balikpapan, PPU, dan Paser tetap solid meski ekonomi Kaltim secara keseluruhan melambat pada triwulan I-2025. Penting bagi kita untuk menjaga momentum ini melalui penguatan sinergi kebijakan dan implementasi program pengendalian inflasi yang terintegrasi,” ujar Robi.

Dalam rapat ini, sejumlah program prioritas juga disorot, termasuk realisasi kerja sama antar Perumda untuk penguatan rantai pasok pangan. Perumda Prima Jaya Taka telah menawarkan harga produksi telur dengan acuan harga pokok produksi (HPP), sementara Perumda Manuntung Sukses tengah memfinalisasi skema logistik dan distribusi untuk mendukung kerja sama tersebut.

Kondisi cuaca ekstrem yang berdampak pada kelancaran pasokan pangan, khususnya di Balikpapan, juga menjadi sorotan. Wakil Wali Kota Balikpapan menyampaikan pentingnya pengembangan pertanian lokal, termasuk memanfaatkan lahan gambut di Balikpapan Utara. Sementara Pemkab Paser telah menyiapkan 100 hektare lahan untuk membentuk pusat riset pertanian guna menghasilkan bibit unggul secara mandiri, sebagai bagian dari strategi jangka panjang pengendalian inflasi.

Komitmen Bersama Ditegaskan Melalui Penandatanganan Kesepakatan

Sebagai bentuk konkret hasil rapat, TPID dari ketiga daerah menandatangani Komitmen Bersama, yang mencakup: Pelaksanaan Operasi Pasar (OP), Pasar Murah (PM), dan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara konsisten dan menyeluruh hingga ke tingkat kecamatan, Optimalisasi dan perluasan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan melibatkan BUMD dan pelaku usaha lokal dan Penetapan dan pelaksanaan Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah 2025–2027 dengan pendekatan inovatif dan dukungan fiskal berkelanjutan.

Diharapkan, komitmen ini menjadi fondasi kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi, memperkuat ketahanan pangan, serta menyejahterakan masyarakat di Balikpapan, PPU, dan Paser. (tim)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)