(Eka Rifinda Nikmatul Fauziyah, 3242060)
DIABETES pada anak tengah menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan. Dulu penyakit ini biasa ditemukan pada orang dewasa, namun kini semakin banyak menyerang anak-anak bahkan balita. Data dari WHO menyebutkan bahwa jumlah anak yang mengidap diabetes tipe 1 dan 2 mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini sangat terkait dengan obesitas di seluruh dunia. Riwayat keluarga dan latar belakang ras atau etnis tertentu adalah faktor tambahan yang berkontribusi pada peningkatan kasus DM Tipe 2 pada anak dan remaja. Ini juga berdampak pada terganggunya kualitas hidup anak serta membebani keluarga secara finansial.
Menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), diperkirakan 1,1 juta anak-anak dan remaja (di bawah usia 20) saat ini hidup dengan diabetes tipe 1 di seluruh dunia. Selain itu, lebih dari 132.000 anak dan remaja didiagnosis dengan diabetes tipe 1 setiap tahun. Sayangnya, gejala diabetes pada anak dan remaja jarang disadari oleh orang tua. Padahal, semakin cepat disadari, anak bisa mendapat perawatan dan melakukan tindakan pencegahan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting masyarakat tahu bagaimana cara deteksi dini diabetes melitus pada anak, agar pengobatan dapat dilakukan secepat mungkin dan si kecil pun terhindari dari komplikasi berbahaya. Di Indonesia, kasus diabetes pada anak dan remaja terus bertambah setiap tahunnya. Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko anak mengalami kondisi ini, mulai dari genetik, pola makan yang kurang sehat, kurang aktif berolahraga, memiliki riwayat infeksi virus, dan berat badan berlebih atau obesitas. Diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang paling sering dialami oleh bayi, balita, dan anak berusia sekitar 5-7 tahun. Sedangkan diabetes tipe 2 biasanya rentan terjadi pada anak yang berusia di atas 10 tahun atau di awal masa pubertas.
Diabetes Mellitus tipe 1 adalah bentuk diabetes yang terjadi akibat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Kondisi ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah. Sedangkan Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat. Kondisi ini memengaruhi cara tubuh menggunakan gula (glukosa) sebagai sumber energi.
Secara umum, gejala diabetes tipe 1 dan 2 pada anak sulit dibedakan karena mirip satu sama lain. Namun, untuk membantu deteksi dini diabetes melitus pada anak, ada beberapa gejala yang bisa perhatikan, yaitu :
Anak sering buang air kecil
Anak merasa haus yang berlebihan
Nafsu makan akan meningkat
Berat badan anak menurun tanpa sebab yang jelas
Anak tidak berenergi dan perilakunya berubah
Luka pada tubuh anak sulit sembuh
Warna kulit anak menghitam
Selain gejala-gejala di atas, anak yang menderita diabetes juga bisa mengeluh pandangannya kabur, sakit perut, mual dan muntah serta napas berbau seperti buah. Apabila anak menunkukkan tanda-tanda seperti yang telah diejelaskan di atas sebaiknya segera periksa ke dokter anak afar bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan glukosa darah.
Dampak diabetes pada anak tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi jangka panjang. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak organ-organ tubuh, seperti ginjal, mata, saraf, dan jantung. Komplikasi serius seperti kebutaan, gagal ginjal, serta kerusakan saraf dan pembuluh darah bisa terjadi jika diabetes tidak dikelola dengan baik.
Pencegahan diabetes pada anak sangat penting untuk dilakukan sejak dini. Langkah pertama yang dapat diambil adalah dengan mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya pola makan sehat dan aktif bergerak setiap hari. Pemerintah, sekolah, dan komunitas juga memiliki peran penting dalam pencegahan diabetes pada anak. Program edukasi tentang hidup sehat yang melibatkan anak-anak, orang tua, dan tenaga medis di sekolah-sekolah serta kampanye kesehatan masyarakat dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat. Dengan upaya bersama, kita dapat mencegah meningkatnya kasus diabetes pada anak dan menciptakan generasi yang lebih sehat. (*)
Referensi :
Aman Bhakti Pulungan, dkk. 2019. Diabetes Melitus Tipe-1 pada Anak : Situasi di Indonesia dan Tata Laksana. Jurnal Kesehatan Universitas Sumatra Utara USU Medan.
Los, E., & Wilt, A. NCBI Bookshelf. 2021. Diabetes Mellitus Type 1 In Children.
Tillotson, C., Bowden, S., & Boktor, S. NCBI Bookshelf. 2021. Pediatric Type 2 Diabetes Mellitus.
Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Type 1 Diabetes in Children.
Healthy Children. 2020. Baby's First Days : Bowel Movements & Urination.
Lockett, E. Healthline. 2020. The Most Common Symptoms of Type 1 Diabetes in Children.
Jewell, T. Healthline. 2018. What Causes Pollakiuria and How Is It Treated?.