Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Ketua Komisi IV DPRD kota Balikpapan, Gasali angkat bicara terkait tenaga pengajar yang akan mengisi dua bangunan Sekolah Negeri baru di kota Beriman.
Ya, Gasali mengatakan, bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Balikpapan sudah mempersiapkan strategi penempatan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar mengajar di dua sekolah baru tersebut, yakni SMPN 27 Kecamatan Balikpapan Kota dan SMPN 28 yang berlokasi di Balikpapan Timur.
"Informasinya sudah disusun, artinya sudah ada penempatan dan persiapan untuk tim pengajarnya," kata Gasali saat ditemui di kantor DPRD Balikpapan, Kamis (23/1/2025).
Kendati begitu, dia mengakui bahwa secara keseluruhan, Balikpapan memang masih memerlukan tambahan tenaga pengajar untuk dapat memenuhi standar aktivitas belajar mengajar di Sekolah.
"Walaupun memang secara keseluruhan masih membutuhkan tambahan, tetapi Dinas Pendidikan sudah menyiapkan strateginya," sambungnya.
Meski demikian, Gasali mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan atas penambahan dua SMP yang diharapkan mampu menampung kebutuhan zonasi pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Tentu ini menjadi langkah positif untuk meringankan beban masyarakat dalam hal akses pendidikan," ucap politisi Golkar itu.
Gasali mengemukakan, bahwa Pihak DPRD Balikpapan utamanya Komisi IV, sejatinya mendukung penuh upaya Pemerintah dalam membangun fasilitas pendidikan yang merata di seluruh Kecamatan Kota Balikpapan.
Bahkan ia berharap, setiap tahunnya akan ada tambahan sekolah baru yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Tentunya kami harus melihat kondisi yang ada, kebutuhan masyarakat itu memang membutuhkan lagi penambahannya (Sekolah, red), jadi kami akan dorong," tegasnya.
Dengan penambahan baru nantinya, diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, dan dapat memenuhi kebutuhan zonasi dalam proses PPDB yang seringkali menjadi kendala setiap tahunnya di Kota Balikpapan.
Oleh karena itu, Gasali menilai langkah tersebut adalah strategis untuk mengantisipasi persoalan krusial dalam proses PPDB di masa mendatang.
"Saat ini kami mulai melihat kondisi yang ada, supaya PPDB selanjutnya tidak lagi menjadi sesuatu yang krusial di masyarakat," tutupnya. (lex)