Iklan Dua

Wabup H Mahyunadi Ingatkan Waspadai Peran SengkuniBekali Pemahaman Mendalam Kepada Peserta Sosialisasi Penyusunan Tata Cara Laporan Pertanggung Jawaban Bantuan Dana Hibah Kabupaten Kutim Tahun 2025.

$rows[judul] Keterangan Gambar : Wabup Kutim H Mahyunadi ingatkan ada yang memcoba - coba jadi aktor Sengkuni di era kepempinan pasangan kepala daerah bersama bupatinya, H Ardiansyah Sulaiman

Makineksis.com, Kutai Timur - Dihadapan peserta  Sosialisasi Penyusunan Tata Cara Laporan Pertanggung Jawaban  Bantuan Dana Hibah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2025, Rabu (21/5/2025) di Gedung Serba Guna, lantai 2 kawasan Bukit Pelangi,  Wakil Bupati Kutai Timur H Mahyunadi, SE., M.Si mengingatkan kepada peserta  agar tidak menjadi Sengkuni (aktor pengadu domba) istilah peran pewayangan Mahabharata


Keterangan foto : Jalannya pelaksanaan sosisialisasi dipimpin langsung wabup H Mahyunadi

Mengapa hal ini disinggung wabup ? Dirinya berharap dalam proses pemanfaatan dana hibah diharapkan berjalan dengan baik.

"Serta mampu memberikan kontribusi hasil pelaporan pertanggungjawabannya  sesuai aturan mekanisme prosedur yamg baik terhindar dari indikasi melanggar aturan hukum yang berlaku. Bagaimana laporan dan tersaji baik dan mampu dipertanggungjawabkan tentunya haruslah bekerja secara team work yang kompak, solid tanpa ada kepentingan kelompok alias kubu - kubuan (bersekat)," tegas H Mahyunadi

H Mahyunadi mengungkapkan, kaitannya dengan Sengkuni lalu apa ?

"Ya, biasanya ada saja oknum - oknum berupaya menghambat dengan trik adu dombanya," jelas  H Mahyunadi

H Mahyunadi mengatakan begitupula dengan serah terima dana hibah diluar dinamika politis, pro ini dan itu.

"Pesta demokrasi sudah berlalu, jangan berlarut - larut terus terbawa. Di jaman saya selaku wabupnya dari Bupati bapak H Ardiansyah Sulaiman tidak akan mudah dipecah belah (adu domba) dengan pola - pola "cerita" lawas sang Sengkuni. Bagi si Sengkuni, hari - harinya tanpa adu domba tidak akan menyambung hidup. Atau mencari keuntungan diatas konflik. Hal ini perlu saya ingatkan, menjadi perhatian bersama," beber orang nomor duanya di Pemkab Kutim  secara gamblang, blak - blakan

Wabup mengungkapkan, apakah dimasa kepemimpinan pasangan kepala daerah Ardiansyah - Mahyunadi  sudah ada oknum Sengkuni yang dimaksud.

"Saya katakan ya ada memang. Salah satu contohnya,  disaat saya sedang ada agenda di Balikpapan tengah mengikuti apel (upacara). Saat itu tiba - tiba ponsel (handphone) berbunyi. Setelah diangkat, ya (anggap saja) penelpon tadi  srbagai Sengkuni, menanyakan kepada saya. Ijin pak Wabup apakah di Kutim ada pelantikan pejabat fungsional?," tanya sengkuni (penelpon) kepada H Mahyunadi

Mendengar perntanyaan dari Sengkuni, lantas H Mahyunadi seraya berucap "Oh, ia malah saya tidak tau sama sekali. Karena tidak ada pemberitahuan dari ajudan maupun protokol. Mendengar jawaban saya demikian, nampaknya si sengkuni tadi mulai mengompor- ngompori dengan berucap berarti pak wakil sengaja tidak diberitahu," jelas wabup menceritakan isi percakapan sebagai pengalamannya

Menanggapi atas apa yang dialami wabup, ia mengatakan terkait penyampaian informasi tersebut, baginya tidak urgent - urgent amat (penting).

"Apalagi hanya sebatas pejabat fungsional biasa saja. Hal - hal inilah yang saya kisahkan tadi ada Pandawa, Kurawa ditengah - tengahnya ada Sengkuni yang memainkan peran.  Kedepannya oknum - oknum seperti ini patut diwaspadai bersama. Begitu juga dengan jalannya pelaksanaan alokasi dana hibah nantinya jangan sampai terkontaminasi atau terhasut jika ada yang mencoba menjadi Sengkuni. Demi terciptanya iklim kerja baik, kondusif, sehat dengan hasil pelaporan yang sesuai dengan aturan, tanpa konsekuensi hukum Undang - Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)," beber H Mahyunadi

H Mahyunadi mengimbau semua elemen masyarakat mampu memberikan timbal balik secara hubungan personal baik, harmonis, rasa nyaman dengan bupati, wabup, sekda.


"Jangan  Ada  lagi, seperti pengalaman yang lalu - lalu, saling blokir nomor hp," tandas Wabup.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)