Ribuan Nelayan Jadi Penerima Manfaat Kopdeskel Merah Putih

$rows[judul] Keterangan Gambar : Ribuan nelayan sudah bergabung dan mendapatkan manfaat dari koperasi merah putih.

JAKARTA, denai.id — Ribuan nelayan di berbagai daerah Indonesia mulai merasakan manfaat hadirnya program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih yang digulirkan pemerintah. Program prioritas nasional ini tak hanya memperkuat kelembagaan ekonomi nelayan, tetapi juga membuka akses yang lebih luas ke pembiayaan, pendampingan usaha, dan pasar.

Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lotharia Latif mengatakan Kopdeskel Merah Putih merupakan wujud nyata penguatan kelembagaan nelayan. “Kelembagaan nelayan bukan hanya sekadar organisasi, tetapi menjadi badan usaha yang mandiri, yang dikelola berbasis koperasi untuk mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan,” ujarnya dalam peringatan Hari Koperasi ke-78, Minggu (13/7).

Program ini diarahkan untuk dikelola langsung oleh para nelayan melalui koperasi mereka. Para anggota yang tergabung dalam koperasi kini bisa lebih mudah menjangkau fasilitas usaha, permodalan, dan pelatihan usaha. Termasuk bantuan pembuatan akta notaris koperasi yang difasilitasi pemerintah daerah, serta akses ke Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Mahrus menambahkan bahwa dalam pelaksanaan program ini, KKP melibatkan penyuluh perikanan, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan mikro untuk mendampingi para nelayan.

Data KKP mencatat lebih dari 20.000 kelompok usaha kelautan dan perikanan saat ini sudah dibina dan berpotensi bergabung dalam Kopdeskel Merah Putih. Sementara itu, sekitar 921 koperasi nelayan yang sudah ada juga tengah disiapkan untuk bertransformasi menjadi koperasi berbasis program ini.

Menurut Mahrus, manfaat yang paling dirasakan para nelayan penerima program ini adalah meningkatnya kapasitas usaha mereka, terbukanya akses modal yang lebih luas, serta adanya mitra ekonomi yang lebih kuat untuk menyerap hasil tangkapan.

Program ini juga sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menekankan pentingnya memperkuat kelembagaan ekonomi masyarakat pesisir sebagai bagian dari implementasi ekonomi biru.

“Kemandirian koperasi nelayan menjadi fondasi untuk swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan anggota,” ujar Lotharia. (nad) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)