Sektor Usaha Lesu, Penyaluran Kredit di Kaltim Ikut Melambat

$rows[judul] Keterangan Gambar : Kinerja pertanian di Kaltim mengalami perlambatan, membuat penyaluran kredit di sektor tersebut melambat.

SAMARINDA, denai.id - Sejumlah sektor usaha utama di Kaltim masih menunjukkan tren perlambatan pada awal 2025. Hal itu turut menekan penyaluran kredit perbankan di daerah ini meski secara total tetap tumbuh positif.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto, mengatakan perlambatan pertumbuhan kredit pada triwulan I 2025 utamanya dipicu kinerja negatif pada sektor-sektor utama. Di antaranya sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan, dan konstruksi.

“Pertumbuhan kredit masih positif, tapi melambat karena ada kontraksi di sektor-sektor utama,” ujarnya, Jumat (18/7).

Berdasarkan data BI, sektor industri pengolahan mengalami kontraksi paling dalam, minus 13,99 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara itu, kredit ke sektor pertambangan dan konstruksi masing-masing terkoreksi 8,16 persen (yoy) dan 6,03 persen (yoy). Perlambatan ini sejalan dengan penurunan pertumbuhan PDRB Kaltim pada sektor-sektor tersebut.

Meski demikian, kinerja perbankan tidak sepenuhnya suram. Kredit di sektor rumah tangga dan transportasi-pergudangan justru mencatatkan pertumbuhan tinggi. Masing-masing tumbuh 20,15 persen (yoy) dan bahkan melonjak 66,93 persen (yoy).

Menariknya, meski sektor-sektor utama sedang tertekan, kualitas kredit secara umum tetap terjaga. Tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di sektor pertanian dan industri pengolahan tercatat sangat rendah, hanya 0,11 persen. Sedangkan sektor pertambangan dan konstruksi masih di bawah ambang batas aman, masing-masing 0,49 persen dan 3,29 persen.

“Sektor pertambangan tetap jadi penyumbang terbesar penyaluran kredit di Kaltim, pangsanya mencapai 19,55 persen,” tambah Budi.

Dia pun mengingatkan pelaku usaha untuk tetap menjaga kehati-hatian di tengah tekanan yang ada. “Kualitas kredit tetap sehat, ini modal penting bagi pemulihan,” pungkasnya. (nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)