Makineksis.com, Kutai Timur - Saat berlangsung buka puasa bersama yang dihelat rekan - rekan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kutai Timur dengan mengundang wakil bupati kabupaten Kutim, H Mahyunadi, SE., M.Si, Minggu (9/3/2025) turut menyampaikan dan meluruskan isu miring nasional terkait program Strategis Nasional Danatara pemerintah pusat.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Wabup Kutim H Mahyunadi saat menyampaikan kembali penyampaian Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto saat sambutan pada pelaksanaan retreat kepala daerah di Akademi Militer (Akmil), Magelang.

"Saya prihatin saat mendapati adanya konten dengan narasumber dari seorang praktisi yang menyudutkan presiden, Prabowo terkait simpang siurnya informasi Danatara dan tidak dapat dipertanggungjawabkan akan isi tema konten yang dimaksud," terang H Mahyunadi

H Mahyunadi mengatakan Danatara merupakan aset modal nemperkuat pertahanan negara.

"Terutama dalam mempersiapkan untuk tahun 2026, 2027 yang akan datang. Agar kedepannya Indonesia jauh lebih kuat daripada sebelumnya maupun saat ini," tegas wabup.

Wabup mengatakan, adapun target presiden Prabowo memasuki tahun 2035 Indonesia kelak menempati urutan rangking ke - 4, sebagai negara ekonomi terkuat dari level dunia.

"Sehingga di 2045, negara kita benar - benar dikatakan Indonesia Emas. Mulai saat inilah proses cikal - bakalnya secara step by step dalam mewujudkan apa yang dicita-citakan tersebut," ucap H Mahyunadi.

Berkenaan dengan itu, disela bukber bersama PWI, media Makineksis.com, menanyakan kepada Mahyunadi. Akankah program Danatara merambah ke daerah ?

Menanggapi hal tersebut, orang npmor duanya di Pemkab Kutim langsung angkat bicara.

"Saya rasa Danatara, merupakan program strategis, dan kemungkinan memang tidak merambah ke daerah, ditingkat nasional," ujar H Mahyunadi.

H. Mahyunadi kembali menekankan secara garis besarnya, Danatara bertujuan penguatan ekonomi Indonesia yang berjalan pada dekade 2, 3 bahkan 4 tahun dan seterusnya, terutama dalam membiayai strategis nasional

Setelah mendengar secara gamblang uraian dari presiden tentang Danatara, akhirnya dihadapan para kepala daerah ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota tidak ada lagi protes terkait rasionalisasi anggaran daerah selagi bertujuan demi memperkuat pertahanan staretegis nasional terhadap penguatan indeks perekonomian di tanah air.

"Artinya secara teknis begini, pemerimtah pusat meminjam untuk kemudian dikembalikan nantinya. Dengan demikian dana bagi hasil yang dipinjamkan kepada pemerintah pusat akan dikembalikan kepada daerah dan ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," ujar  H Mahyunadi.

H Mahyunadi, menuturkan adapun program strategis yang dilakukan pada sektor pertanian menyangkut misalnya seperti cetak sawah dan lainnya.

"Hal berkenaan seperti cetak sawah salah satunya intruksi pusat yang wajib dilakukan pemerintah daerah, apabila tidak dilakukan sama saja melanggar peraturan perundang-undangan dan akan mendapatkan teguran keras dari pemerintah pusat," tandasnya.(aji/rin)