KaltimKita.com, BARCELONA – Tim raksasa Spanyol Barcelona dilanda skandal Barcagate yang menyebabkan kepolisian menggeledah markas klub. Kasus tersebut dinilai telah merusak citra Blaugrana. Kepolisian Catalunya menggeledah kantor Barcelona pada Senin (1/3/2021).
Empat orang ditangkap di hari yang sama dengan penggeledahan tersebut, salah satunya yakni mantan presiden Barca, Josep Maria Bartomeu. Penggeledahan kali ini berkaitan dengan skandal Barcagate yang terungkap pada Februari 2020. Barcelona dituding mengontrak konsultan media 13 Ventures untuk menyerang pihak-pihak yang berseberangan dengan Bartomeu selaku presiden klub saat itu. Barcelona menggelar audit melalui firma PriceWaterhouse Coopers pada Juli 2020 untuk membantah tudingan-tudingan tersebut.
Tiga bulan berselang, kepolisian Catalunya menilai ada tanda-tanda korupsi penggelembungan ongkos jasa ke I3 Ventures hingga 600 persen lebih. Hasil penyelidikan mengungkapkan, ada sejumlah perusahaan selain I3 Ventures yang menerima pembayaran dari penggelembungan dana tersebut. Seluruh perusahaan itu berkaitan dengan Carlos Ibanez selaku pemilik I3 Ventures. Kasus ini menjadi salah satu pemicu Bartomeu mendapat mosi tidak percaya dari anggota klub. Pengusaha Spanyol itu akhirnya memutuskan mundur pada Oktober 2020.
Kasus Barcegate yang menimpa Barcelona kali ini disesalkan salah satu calon presiden klub, Victor Font. Dia menilai skandal tersebut telah merusak citra Los Cules, serta menyerukan adanya perubahan di dalam internal klub agar lebih transparan. "Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi para penggemar Barcelona. Praduga tak bersalah harus dihormati, tapi peristiwa yang terjadi hari ini sangat merusak citra institusional klub," kata Font, dikutip dari Mundo Deportivo.
"Kami telah mengatakan sejak lama bahwa model klub yang telah dijalankan sampai sekarang tak lagi berfungsi. Oleh sebab itu, penting buat melakukan perubahan," dia menambahkan. "Sangat penting untuk memiliki klub yang jauh lebih transparan, yang mana badan perwakilan benar-benar terlepas dari siapa yang berkuasa dan kontrol mekanisme bekerja dengan semestinya. Hanya dengan perubahan seperti ini kami bisa memastikan kejadian seperti ini tidak terulang kembali," demikian kata Victor Font mengenai skandal Barcagate.
Menyikapi skandal ini calon Presiden anyar Barcelona, Joan Laporta, merasa bahwa penangkapan Bartomeu ini jelas merusak reputasi dan citra Blaugrana. Pria yang juga pernah menjabat sebagai Presiden Barcelona pada periode 2003-2010 tersebut menegaskan menghormati segala proses penyelidikan yang berjalan untuk kasus ini.
"Ini bukan kabar baik atau menyenangkan bagi Barca karena orang ini pernah menjadi presiden FC Barcelona. Meski dia punya catata yang tidak baik, dia tetap pernah presiden FC Barcelona," ujar Laporta dikutip dari Barca Baulgranes.
"Ini adalah berita yang tidak menyenangkan bagi siapa pun. Yang jelas, ini kabar yang sangat mengejutkan." "Mengingat peristiwa yang telah terjadi hari ini di kantor klub dan penangkapan mantan presiden Barca serta petinggi klub, atas nama kampanye 'Estimem el Barça', kami ingin menghormat segala tindakan peradilan dan polisi, serta tetap menjunjung asas praduga tak bersalah. "Kami sangat menyesalkan kejadian yang sangat merusak citra dan reputasi klub ini ," tambahnya.
Laporta sendiri dalam pemilihan presiden Barcelona nanti bakal bersaing dengan dua nama. Mereka adalah Victor Font dan Toni Frexia. (det/bie)