Tulis & Tekan Enter
images

Noryani Sebut Ketimpangan Gender Di Kaltim Masih Terjadi Berdasarkan IPG dan IDG

Kaltimkita.com, BONTANG – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menggelar kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Pendampingan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Termasuk Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) Kewenangan Provinsi yang berlangsung di Hotel Bintang Sintuk Kota Bontang, belum lama ini.

Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita, menyebutkan Ketimpangan Gender di Kalimantan Timur  masih terjadi. Hal ini tergambar dari Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang masih rendah. Untuk IPG Kaltim sendiri menempati ututan ke 32 dari 34 Provinsi, sedangkan IDG menempati urutan ke 27 dari 34 Provinsi se Indonesia.Untuk capaian IPG Kota Bontang berada di atas rata-rata capaian Provinsi Kaltim yaitu sebesar 87,12 dan nilai IPG Provinsi sendiri adalah sebesar 85,95. “Namun nilai IPG tersebut tidak di ikuti dengan baik oleh nilai IDG, capaian IDG Kota Bontang masih terendah dari 10 Kabupaten/Kota yaitu 45,67,"paparnya.

Tentunya ini menjadi tugas kewenangan Provinsi untuk melakukan peningkatan kapasitas penguatan pemahaman sekaligus  pendampingan pelaksanaan PUG termasuk PPRG, Kota Bontang menjadi prioritas dalam kegiatan ini mengingat hasil evaluasi dan monitoring Kementerian PPPA tahun 2020 belum masuk dalam katagori kota penerima Anugerah Parahyta Ekpraya (APE) yang mengimplemantasikan 7 prasyarat PUG. Pemenuhan syarat Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan hal utama dan penting untuk memperkecil kesenjangan gender dalam pembangunan. Kelembagaan PUG merupakan wadah promosi, koordinasi, dan konsultasi bagi perangkat daerah, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, media massa, dan badan usaha agar pelaksanaan PUG memberi manfaat optimal. Kelembagaan tersebut meliputi Pokja PUG, Tim Driver, Focal Point, dan Tim Teknis.

Terkait IPM, Noryani mengatakan Indeks Pemberdayaan Manusia merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). dalam dua tahun terakhir IPM kaltim mencapai di urutan ketiga dari 34 provinsi, sedangkan capaian IPM perempuan pada tahun terakhir berada di urutan 10 sebelumnya di urutan ke tujuh. "Pada tahun 2020, capaian IPM laki-laki 81,32 dan perempuan 69,69, terdapat kesenjangan 11,63. Sementara pada 2021 capaian IPM laki-laki 81,86 dan perempuan 70,36, terdapat kesenjangan 11,5. Ini menunjukkan telah terjadi penurunan kesenjangan sebesar 0,13, namun belum merubah urutan kesenjangan pembangunan Kaltim pada tingkat nasional," katanya. (HS/ADV/Kominfo Kaltim)


TAG

Tinggalkan Komentar