Produk Lokal Kian Percaya Diri Tantang Merek Dunia

$rows[judul] Keterangan Gambar : Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bangga karena nilai ekspor alat olahraga pada 2024 naik 4,6 persen dibanding tahun sebelumnya.

JAKARTA, konklusi.id – Produk olahraga buatan dalam negeri mulai menegaskan eksistensinya. Tidak lagi sebatas pemain pinggiran, kini mereka berani menantang dominasi merek-merek global. Ekspor yang terus tumbuh dan pasar domestik yang menggeliat menjadi sinyal optimisme.

Dalam lima tahun terakhir, industri alat olahraga Indonesia konsisten mencatat surplus perdagangan. Tahun 2024, nilai ekspor naik 4,6 persen. Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Belanda jadi tujuan utama. Produk andalannya beragam, mulai sarung tangan olahraga, bola golf, joran pancing, hingga peralatan gimnastik.

“Industri olahraga kita punya potensi besar. Bukan hanya mendorong ekspor, tapi juga membuka lapangan kerja,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sabtu (20/9).

Pasar dalam negeri pun kian menggiurkan. Penelitian Euromonitor dan Ken Research mencatat nilai pasar produk lokal mencapai Rp2,3 triliun. Penjualan tertinggi ada di perlengkapan sepak bola, olahraga dengan basis penggemar terbesar di tanah air.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan pemerintah ingin produk lokal lebih berdaya saing. Saat ini ada 128 unit usaha dengan 15.663 tenaga kerja yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga merambah Sumatera dan Bali. “Kita tidak boleh hanya jadi pasar, tapi juga produsen utama yang berkelas global,” ujarnya.

Dukungan pemerintah terlihat dari penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Sebanyak 36 pelaku usaha telah mengantongi sertifikat TKDN, di antaranya produsen bola futsal, raket, meja tenis, hingga panel panjat tebing. Beberapa bahkan sudah mencapai kandungan lokal lebih dari 60 persen.

Tantangan tetap ada. Dominasi merek asing di rak-rak toko olahraga, promosi yang masih minim, serta kurangnya pameran berskala besar jadi pekerjaan rumah. Untuk itu, Kemenperin menggandeng KONI agar produk lokal lebih sering tampil di event olahraga nasional.

Bola produksi PT Sinjaraga Santika Sport dari Majalengka yang pernah dipakai di Piala Dunia 1998 menjadi bukti nyata. Produk Indonesia bisa mendunia. Kini tinggal bagaimana ekosistem di dalam negeri ikut menguatkan. “Kita harus maju bersama. Produk lokal harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegas Reni. (uyu)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)