TENGGARONG, denai.id – Malam Begenjoh dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tingkat provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (30/8), meninggalkan makna penting bagi tuan rumah.
Bupati Kukar dr. Aulia Rahman Basri bersama sang istri resmi
dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda Generasi Berencana (GenRe) oleh Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Nurizky Permanajati.
Bagi Aulia, amanah itu bukan sekadar gelar simbolis. Ia
menegaskan bahwa peran Ayah–Bunda GenRe menuntut kesungguhan untuk membimbing
remaja Kukar agar tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting. “Tentunya ini
menjadi amanah sekaligus tantangan bagi kami. Tugasnya sangat strategis, karena
menyangkut masa depan generasi kita,” ucapnya seperti dikutip dari keterangan
resmi Pemkab Kukar.
GenRe sendiri dirancang untuk mengantarkan remaja menjadi
calon orang tua yang cerdas dan bertanggung jawab. Program ini mencakup
pembinaan keluarga soal 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pemenuhan gizi
seimbang, hingga edukasi remaja agar terhindar dari “empat terlalu” dalam
pernikahan: terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu dekat
jaraknya.
Aulia menilai, hal itu sejalan dengan arah pembangunan
daerah lewat program Kukar Idaman Terbaik. Salah satu fokusnya adalah
memastikan anak-anak usia produktif tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan
berdaya saing. “Kukar Idaman Terbaik menekankan pentingnya mempersiapkan
generasi yang kuat. Itu berarti kita harus memberi perhatian pada remaja hari
ini, karena merekalah calon orang tua dan penentu kualitas SDM Kukar ke depan,”
ujarnya.
Sebagai Ayah–Bunda GenRe, Aulia dan istri juga dituntut
memberi dukungan bagi para pendamping keluarga, tenaga kesehatan, serta agen
perubahan di lapangan. Mereka lah yang sehari-hari mendampingi masyarakat untuk
memastikan praktik hidup sehat berjalan, terutama dalam upaya percepatan
penurunan stunting.
Menurut Aulia, keberhasilan membentuk generasi unggul tidak
bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Kolaborasi antara keluarga, sekolah,
komunitas, hingga tokoh masyarakat harus bergerak bersama. “Misi besar kita
adalah membangun generasi tangguh, maju, dan handal. Karena Kukar tidak bisa
hanya berpikir untuk hari ini, tapi harus menyiapkan masa depan,” tegasnya.
Dengan pengukuhan ini, pasangan kepala daerah itu sekaligus
mengirim pesan kuat: pembangunan manusia berawal dari pengasuhan di keluarga.
Sebab hanya lewat keluarga yang sehat, cerdas, dan terencana, Kukar bisa
melahirkan generasi emas yang akan mengangkat daya saing daerah di masa depan.
(adv/nad)
Tulis Komentar