TENGGARONG, denai.id – Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mencatat prestasi di tingkat provinsi. Kabupaten yang dipimpin Bupati Aulia Rahman Basri itu berhasil meraih predikat Terbaik I dengan prevalensi stunting terendah di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2024, yakni 14,3 persen.
Namun lebih dari sekadar penghargaan, capaian ini menjadi
bukti bahwa strategi membangun sumber daya manusia (SDM) berawal dari pondasi
paling dasar: keluarga. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Gubernur
Kaltim Seno Aji dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas)
tingkat provinsi yang digelar di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Minggu (31/8).
Dalam sambutannya, Seno menegaskan bahwa keberhasilan Kukar
patut dijadikan contoh. “Komitmen dan konsistensi pemerintah daerah dalam penanggulangan
stunting ini luar biasa. Keluarga menjadi kunci, dan Kukar telah membuktikan
bagaimana pembangunan nasional sesungguhnya berawal dari keluarga,” ujarnya.
Seno menambahkan, momentum Harganas harus dijadikan refleksi
bagi seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Menurutnya, upaya penurunan stunting
tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan, tetapi juga membutuhkan peran
pendidikan, ekonomi keluarga, hingga perlindungan perempuan dan anak.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan bahwa capaian ini
adalah hasil kerja kolektif, bukan sekadar prestasi pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, apresiasi ini kami terima atas kerja sama seluruh pihak. Mulai
pemerintah pusat, provinsi, hingga masyarakat yang ikut aktif mendukung program
pembangunan keluarga. Sinergi inilah yang menjadikan angka stunting di Kukar
menurun signifikan,” ucapnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab
Kukar.
Aulia menekankan, keluarga harus terus diposisikan sebagai
benteng utama pembangunan manusia. Lewat pola pengasuhan, pendidikan, dan gizi
seimbang sejak dini, kualitas generasi penerus bisa ditingkatkan. “Keluarga
adalah fondasi. Jika keluarga kuat, maka SDM yang lahir pun lebih sehat dan
siap berdaya saing,” tambahnya.
Ia juga menyebut Harganas 2025 sebagai momentum untuk memperkuat
komitmen bersama. Pemkab Kukar, kata Aulia, akan terus mendorong program
pro-keluarga, mulai dari percepatan penurunan stunting, peningkatan akses
layanan KB, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.
“Ke depan, target kita bukan sekadar menurunkan angka, tapi
memastikan setiap anak di Kukar tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,”
pungkasnya. Dengan arah kebijakan itu, Kukar menegaskan bahwa pembangunan SDM
tidak bisa ditawar. Karena keluarga yang sehat hari ini, menjadi modal emas
untuk Kaltim berdaya saing di masa depan. (adv/nad)
Tulis Komentar