Keluarga Jadi Benteng Utama, Kukar Buktikan Komitmen Tekan Stunting

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menerima apresiasi terbaik I tingkat kabupaten/kota prevalensi stunting terendah se Kalimantan Timur, Minggu (21/8).

TENGGARONG, denai.id – Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mencatat prestasi di tingkat provinsi. Kabupaten yang dipimpin Bupati Aulia Rahman Basri itu berhasil meraih predikat Terbaik I dengan prevalensi stunting terendah di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2024, yakni 14,3 persen.

Namun lebih dari sekadar penghargaan, capaian ini menjadi bukti bahwa strategi membangun sumber daya manusia (SDM) berawal dari pondasi paling dasar: keluarga. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat provinsi yang digelar di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Minggu (31/8).

Dalam sambutannya, Seno menegaskan bahwa keberhasilan Kukar patut dijadikan contoh. “Komitmen dan konsistensi pemerintah daerah dalam penanggulangan stunting ini luar biasa. Keluarga menjadi kunci, dan Kukar telah membuktikan bagaimana pembangunan nasional sesungguhnya berawal dari keluarga,” ujarnya.

Seno menambahkan, momentum Harganas harus dijadikan refleksi bagi seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Menurutnya, upaya penurunan stunting tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan, tetapi juga membutuhkan peran pendidikan, ekonomi keluarga, hingga perlindungan perempuan dan anak.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil kerja kolektif, bukan sekadar prestasi pemerintah daerah. “Alhamdulillah, apresiasi ini kami terima atas kerja sama seluruh pihak. Mulai pemerintah pusat, provinsi, hingga masyarakat yang ikut aktif mendukung program pembangunan keluarga. Sinergi inilah yang menjadikan angka stunting di Kukar menurun signifikan,” ucapnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Aulia menekankan, keluarga harus terus diposisikan sebagai benteng utama pembangunan manusia. Lewat pola pengasuhan, pendidikan, dan gizi seimbang sejak dini, kualitas generasi penerus bisa ditingkatkan. “Keluarga adalah fondasi. Jika keluarga kuat, maka SDM yang lahir pun lebih sehat dan siap berdaya saing,” tambahnya.

Ia juga menyebut Harganas 2025 sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama. Pemkab Kukar, kata Aulia, akan terus mendorong program pro-keluarga, mulai dari percepatan penurunan stunting, peningkatan akses layanan KB, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.

“Ke depan, target kita bukan sekadar menurunkan angka, tapi memastikan setiap anak di Kukar tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” pungkasnya. Dengan arah kebijakan itu, Kukar menegaskan bahwa pembangunan SDM tidak bisa ditawar. Karena keluarga yang sehat hari ini, menjadi modal emas untuk Kaltim berdaya saing di masa depan. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)