Catatan Rizal Effendi
ADA dua potongan video lagi viral di TikTok. Cerita lelaki yang datang ke rumah Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Lembur Pakuan, Subang beberapa hari lalu. Dia mengaku tinggal di Balikpapan. “Tapi aslinya dari Kalteng,” begitu katanya.
Lelaki yang diperkirakan berusia kepala 4 itu mengaku bernama Aksan. Berkulit gelap. Mengenakan kaos putih bertulis IKN “Titik Nol” Nusantara. Dia diterima KDM dengan ramah. Bahkan diberi makan.
Yang datang juga santun. Ketika KDM menghampirinya dia sempat jongkok ingin mencium tangan KDM. Tapi KDM cepat-cepat menariknya. “Ngga boleh, ngga boleh, berdiri,” kata KDM sambil menariknya duduk di kursi tamu berhadapan dengan KDM.
Gubernur KDM minum air mineral, yang sisanya untuk istri Aksan yang lagi hamil 7 bulan.
Lalu ditanya datang dengan siapa dan apa tujuannya menemui dia? Aksan mengaku datang dari Balikpapan bersama istrinya dengan menumpang kapal laut. Tapi turun di Semarang, Jateng.
“Lho mana istrinya,” tanya KDM.
“Saya tinggalkan di Semarang di tempat teman. Dia ngga kuat lagi meneruskan perjalanan ke Bandung karena lagi hamil tujuh bulan.”
“Lalu tujuannya apa menemui saya?”
“Istri saya ngefans dengan Bapak. Ini HP-nya penuh berisi konten dan foto Bapak. Dia mau minta sisa minum Bapak biar anaknya yang nanti lahir sepandai seperti Bapak.”
“Wah saya ngga pandai, saya juga banyak kekurangan,” kata KDM merendah. Lalu dia mengambil sebotor air mineral yang ada di atas meja. Seperempat di minumnya sambil mengucap bismillah, lalu sisanya diberikan kepada Aksan.
Aksan mengaku tinggal di Balikpapan.
“Nih sesuai permintaan istrimu. Alhamdulillah. Luar biasa perjuangan Pak Aksan. Hebat, apa lagi?,” tanya KDM dengan keramahan yang juga luar biasa.
“Itu saja,” kata Aksan dengan wajah penuh syukur dan haru.
“Karena Bapak orang baik, saya bantu Bapak dan istri untuk pulang ke Balikpapan dengan tiket pesawat. Ngga usah pakai kapal lagi, kasihan istrinya,” kata KDM sambil memerintahkan stafnya menyiapkan tiket yang dimaksud. Tidak terungkap apakah KDM juga mengasih uang.
MENYINGGUNG PERASAAN
Sampai di situ oke-oke saja. Suasananya memang penuh melodrama. Saya pun ikut terharu melihat perjuangan Pak Aksan untuk memenuhi keinginan istrinya. Katanya keinginan orang ngidam harus dipenuhi, kalau tidak nanti berdampak kepada anak yang dilahirkan.
Sayangnya di potongan video kedua, ada cerita lain yang kurang nyaman. Rupanya pembicaraan KDM dengan Aksan berkembang tentang hal lain di Kaltim di antaranya soal pertanian padi.
Selama ini pertanian di Kaltim memang belum berkembang bagus. Semangat swasembada pangan masih penuh perjuangan. Ketahanan pangannya sangat tergantung suplai atau hasil produksi dari Jawa dan Sulawesi.
Menurut Aksan, yang bertani atau menanam padi di wilayah Kaltim umumnya petani dari luar. Di antaranya dia menyebut orang Jawa Barat. Petani dari Jawa ke daerah ini sebagian melalui program transmigrasi.
“Kebanyakan orang luar yang menanam padi. Di antaranya orang Jawa Barat. Orang di daerah ini malas apalagi orang Banjar. Orang Banjar itu kalau ngga bekerja, mereka sebarang aja berbuat,” ujar Aksan setengah menuding.
Aksan dicekal lelaki yang menuding Aksan melakukan penipuan.(Ist)
Menanggapi ucapan Aksan tersebut, KDM mencoba menetralisir. “Sebenarnya bukan malas, tapi orang Kalimantan diwarisi atau dititipi alam yang kaya raya. Mau apa saja ada. Beda dengan orang Jawa, orang Sunda kalau tidak bekerja keras tidak makan,” kata KDM.
Ditanya KDM apa pekerjaaan orang Banjar? Aksan malah menyebut asal orang Banjar. “Ada dari Banjar Baru, Kandangan dan Tanjung,” katanya.
Tapi yang aneh Aksan sempat menyebut pekerjaan orang Banjar di antaranya berburu. “Berburu kijang, ya hutannya masih alami,” katanya menjawab pertanyaan KDM.
Belakangan ucapan Aksan ini menuai reaksi. Saya lihat di beberapa WA grup orang Banjar mereka kesal dengan tudingan Aksan yang dianggap tidak benar dan berbau fitnah. “Harus kita cari untuk dimintai pertanggungjawaban,” kata seorang warga.
Ada yang menyebut Aksan itu seperti ada yang tidak beres. “Jangan-jangan dia bermanis-manis dengan KDM untuk mendapatkan sesuatu atau melakukan penipuan,” komentar yang lain.
Ini diperkuat dengan beredarnya video lain tentang Aksan. Sepertinya kejadiannya sebelum Aksan bertemu KDM. Aksan terlihat dicekal lelaki berkopiah manik bermotif ukiran Dayak. Lelaki itu mengancam memberi pelajaran kepada Aksan kalau tidak mau berkata jujur dan meminta maaf.
“Assalamualaikum. Ini saudara yang menipu kita sudah dapat. Yang menipu kita sudah dapat. Ini orang yang membohongi saya. Bikin malu keluarga saya. Di jo, di mpjo, semua ojol. Lihat mukanya, ngaku kamu, ngaku kamu dari pada aku pukul,” kata lelaki itu menekan Aksan.
Sambil mendekapkan kedua tangannya, Aksan berkata: “Aku ngaku , aku salah, aku bohongi semua orang di sini. Aku minta maaf, tidak akan mengulangi perbuatan ini sampai kapanpun,” begitu katanya sambil terbata-bata.
Sayangnya yang mengirim video itu tidak menjelaskan kapan kejadiannya dan jenis penipuan apa yang dilakukan Aksan. Ada yang menyebut kejadian itu di Balikpapan.
Ketua Kerukunan Keluarga Banjar Katim (KKBKT) Balikpapan H Redy Asmara juga menyesalkan ucapan Aksan. “Itu sama sekali tidak benar. Orang Banjar juga pekerja keras, yang jualan di pasar-pasar termasuk di Pasar Cinderamata Kebun Sayur yang terkenal itu adalah orang Banjar,” tandasnya.
H Redy juga mengungkapkan sebagian suplai bahan pangan ke Kaltim ada yang masuk dari Banjar, Kalsel. Termasuk beras dan buah-buahan serta hasil industri kerajinan. Pertanian padi di Kalsel juga berkembang maju. “Petaninya asli orang Banjar,” jelasnya.
Dia menyarankan Aksan jika memang warga Balikpapan segera meminta maaf. “Tapi kita cek dulu siapa Aksan sesungguhnya. Apakah ada kelainan atau memang beraroma penipuan. Dia juga memalukan,” ujar H Redy.
Pengusaha sukses ini mendengar kabar bahwa Aksan kepergok berada di Samarinda. Dia minta bubuhan Banjar tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. “Kalau ada unsur hukumnya, lebih baik kita serahkan kepada pihak berwajib,” pungkasnya.(*)