JAKARTA, denai.id - Pemkab Kutai Kartanegara
(Kukar) mendapatkan insentif fiskal kategori pengendalian inflasi daerah dari
Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tidak sendirian, Kukar meraihnya bersama 33
daerah lain. Insentif sebanyak Rp 330 miliar diserahkan Menteri Keuangan Sri
Mulyani dan Mendagri Tito Karnavian.
Insentif tersebut diterima oleh Asisten I
Akhmad Taufik Hidayat. Penyaluran insentif terkait inflasi kali ini merupakan
periode kedua pada tahun anggaran 2023. Berlangsung di acara Seminar
Internasional Desentralisasi Fiskal di Kemenkeu Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
Penyerahan insentif fiskal tahun anggaran 2023 tersebut ke daerah yang memiliki
kinerja baik.
“Pemerintah daerah sekarang diberikan banyak
insentif dalam rangka memberikan motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar,”
kata Sri Mulyani. Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Keuangan menyalurkan
insentif fiskal kinerja tahun berjalan 2023 untuk kategori pengendalian inflasi
daerah serta percepatan belanja daerah dan dukungan penggunaan produk dalam
negeri.
Sri Mulyani menyebutkan, daerah yang menerima
insentif fiskal terkait pengendalian inflasi terus berubah. Hal itu menunjukkan
kompetisi dalam kategori ini berjalan sangat baik. Sementara insentif untuk
percepatan belanja daerah dan dukungan penggunaan produk dalam negeri
masing-masing sebesar Rp 750 miliar.
Sri Mulyani menjelaskan pemberian insentif
fiskal dibagi berdasarkan beberapa kategori untuk meningkatkan kualitas kinerja
pemerintah daerah di tiap-tiap kategori.
Sementara, Akhmad Taufik Hidayat mengatakan
ini bagian dari kewajiban pemerintah daerah untuk bersama–sama menekan inflasi.
Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah mendapatkan konpensasi berupa
transferan dana insentif fiskal diberikan oleh Pemerintah Pusat.
“Pemerintah daerah akan memanfaatkan dana
sebesar Rp 9.864.642.000 yang diberikan ini sebaik mungkin untuk kepentingan
masyarakat dalam menekan inflasi seperti contohnya bantuan dalam bentuk operasi
pasar untuk meredam harga bahan kebutuhan pokok yang ada di wilayah kabupaten,
kecamatan dan desa di Kukar sehingga harga tetap stabil dan aman pada
masyarakat,” ujarnya.
Diharapkan upaya yang dilakukan Pemerintah
Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah bisa mendapatkan hasil untuk menekan
kemiskinan ekstrem dimasyarakat hingga bisa menuntaskan kemiskinan. “Semakin
besar konfensasi yang diberikan maka akan semakin besar pula bantuan pada
masyarakat,” tutupnya.
Acara sebelumnya juga telah berlangsung
International seminar on Indonesia’s Fiscal Decentralization Policy for the
next decade. (adv/nul)
Tulis Komentar