Resmikan Gedung Cendrawasih, Bupati Kukar Prioritaskan Kesehatan Ibu dan Anak

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar dr Aulia Rahman Basri meresmikan Gedung Cendrawasih Pelayanan Ibu dan Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit, Sabtu (19/7).

TENGGARONG, denai.id – Gedung Cendrawasih Pelayanan Ibu dan Anak yang baru diresmikan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr Aulia Rahman Basri, M.Kes, Sabtu (19/7), bukan sekadar tambahan fasilitas. Lebih dari itu, bangunan anyar di kompleks RSUD Aji Muhammad Parikesit ini menjadi simbol modernisasi layanan kesehatan di Kukar.

Sebagai rumah sakit rujukan utama di kabupaten berjuluk Kota Raja ini, RSUD AM Parikesit kini kian mempertegas posisinya. Direktur RSUD AMP Martina Yulianti menuturkan, keberadaan Gedung Cendrawasih membuat layanan semakin spesifik. “Pasien ibu dan anak dipisahkan dari pasien dengan penyakit infeksi atau kronis. Hal ini penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Gedung baru itu juga dilengkapi poliklinik khusus, dengan fasilitas yang menyesuaikan kebutuhan pasien. Masyarakat diharap tak lagi khawatir berdesakan atau bercampur dengan pasien penyakit berat. “Kami ingin menciptakan suasana layanan yang ramah, nyaman, sekaligus menjaga kualitas medis,” tambah Martina.

Bupati Kukar menegaskan, pembangunan fasilitas kesehatan tidak boleh berhenti pada gedung megah. Yang lebih penting adalah standar layanan yang merata. “Kita tidak ingin ada perbedaan mencolok antara kelas 3, kelas 2, atau VIP. Semua harus mendapatkan pelayanan terbaik. Apalagi di Kukar, cukup dengan KTP masyarakat sudah bisa berobat,” kata Aulia.

Program Kukar Idaman Terbaik memang menempatkan kesehatan sebagai klaster prioritas, bersama pendidikan dan layanan sosial dasar. Aulia menekankan, anggaran kesehatan tidak boleh terganggu karena menyangkut hajat hidup orang banyak. “Kesehatan dan pendidikan adalah kunci daya saing generasi mendatang,” tandasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya standarisasi layanan di seluruh fasilitas kesehatan. Tidak hanya RSUD AM Parikesit, tapi juga rumah sakit di Kota Bangun, Samboja, hingga Muara Badak. Begitu pula dengan puskesmas, yang disebut Bupati sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar.

Modernisasi yang tengah dijalankan, menurut Aulia, harus berdampak nyata pada masyarakat. “Gedung baru ini harus menjadi penanda perubahan. Tolok ukurnya bukan pada fisik bangunan, tapi pada kepuasan pasien yang datang berobat,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah itu, Pemkab Kukar ingin menepis anggapan bahwa layanan kesehatan berkualitas hanya bisa dirasakan di kota besar. RSUD AM Parikesit kini berdiri sebagai bukti bahwa Kukar mampu menghadirkan pelayanan kesehatan modern, ramah, dan setara bagi seluruh warganya. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)