GUWAHATI, denai.id – Indonesia kembali menunjukkan taringnya di panggung dunia bulu tangkis junior. Tim Garuda Muda sukses menembus final Suhandinata Cup 2025 setelah menundukkan tuan rumah India dengan skor meyakinkan 45-21 di laga semifinal yang berlangsung di National Centre of Excellence, Guwahati, Kamis (9/10).
Kemenangan ini tidak hanya soal teknik, tapi juga hasil dari strategi rotasi pemain yang jitu dan mentalitas tanpa gentar menghadapi tekanan publik tuan rumah.
Di sektor tunggal, Moh. Zaki Ubaidillah tampil impresif dan menjadi penentu penting kemenangan Indonesia. “Pertandingan hari ini cukup ketat di set awal, sempat ketinggalan juga. Saya nggak terlalu mikir banyak, cuma fokus sama permainan sendiri,” ujar Zaki usai laga.
Fokus itu terbukti ampuh. Di set kedua, ia bermain lebih lepas dan sukses menaklukkan lawannya, Rounak Chouhan, dua kali berturut-turut (27–23 dan 27–15).
Namun, bintang utama laga semifinal justru muncul dari ganda putra rotasi, Alexius Ongkytama Subagio, yang turun menggantikan Muhammad Rizki Barrok di set kedua. Keputusan pelatih Andrei Adistia terbukti jitu. Ongky berduet dengan Edsel Pramono tampil percaya diri dan menang telak 9–2.
“Rasanya campur aduk antara senang dan tegang, tapi saya harus siap karena sudah ada kemungkinan dimainkan. Kuncinya tetap tenang dan nekat,” kata Ongky, yang sukses menjadi pembeda di partai penentuan itu.
Andrei Adistia mengakui pergantian tersebut sudah disiapkan sejak awal sebagai bagian dari strategi rotasi pemain. “Kami memang menyiapkan Edsel/Barrok, tapi setelah melihat performa di set pertama, kami ubah formasi. Untungnya, semua pemain ganda putra sudah punya komitmen: siapa pun yang diturunkan harus siap,” ujarnya.
Bagi pelatih berpengalaman itu, kunci kemenangan tim bukan hanya pada kemampuan teknis, tapi pada kesiapan mental bertanding. “Di semifinal, tekanan lebih besar karena melawan tuan rumah. Tapi anak-anak justru bisa tampil steady dan percaya diri. Itu hasil dari latihan disiplin dan kepercayaan penuh dari semua sektor,” tambah Andrei.
Partai final, menurutnya, akan lebih berat. Namun tim sudah menyiapkan diri dengan matang. “Kami akan kontrol semua pemain supaya tetap fokus. Siapa pun lawannya, kita akan fight,” tegasnya.
Dukungan dari publik Tanah Air juga menjadi energi tambahan. Zaki dan Ongky kompak menyampaikan terima kasih kepada Badminton Lovers di Indonesia. “Dukungan kalian dari jauh terasa banget. Doakan kami bisa bawa pulang lagi Piala Suhandinata ke Tanah Air,” ujar Zaki penuh semangat. (nad)
Tulis Komentar