Kaltimkita.com, PENAJAM- Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Nanang Ali menyarankan Dinas Pertanian (Distan) PPU untuk memaksimalkan saluran irigasi primer atau saluran induk sebagai penampungan cadangan air untuk lahan pertanian di Kecamatan Babulu.
Lahan pertanian yang hanya mengandalkan air hujan diperlukan cadangan air untuk mengantisipasi krisis air di musim kemarau.
“Lahan pertanian di Kecamatan Babulu memerlukan cadangan air. Ada beberapa alternatif untuk cadangan air yakni pemanfaatan embung dan saluran irigasi primer,” kata Nanang Ali, Senin (30/9/3034).
Untuk memanfaatkan saluran irigasi primer untuk penampungan cadangan air, kata Nanang Ali, diperlukan pembangunan pintu air di beberapa titik pada saluran irigasi primer. Pintu air tersebut bertujuan untuk mengendalikan aliran air ketika musim hujan.
“Saluran irigasi primer harus dibuatkan pintu-pintu air. Saat hujan, bisa menampung air. Kalau masuk musim kering bisa digunakan air tersebut dengan menggunakan pompanisasi,” terangnya.
Nanang Ali menekankan, pemanfaatan saluran irigasi primer sebagai penampungan cadangan air untuk lahan pertanian merupakan solusi jangka pendek. Karena, untuk mengatasi persoalan pengairan lahan pertanian di Kecamatan Babulu yang merupakan salah satu wilayah lumbung padi di Kalimantan Timur (Kaltim) diperlukan realisasi pembangunan Bendung Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Pemerintah pusat diharapkan segera mewujudkan pembangunan Bendung Sungai Telake. Karena, infrastruktur pertanian tersebut akan mengairi lahan pertanian di PPU dan Paser.
“Kami sangat berharap Bendung Sungai Telake cepat direalisasikan oleh pemerintah pusat. Kalau bendung itu direalisasikan, maka lahan pertanian di Kecamatan Babulu akan lebih berkembang, utamanya dari sisi peningkatan hasil panen maupun potensi perluasan lahan pertanian,” pungkasnya. (Adv)
.jpg)
