Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Wakil Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Hamid dari Fraksi PKB menggelar reses perdananya di Jalan Marsma S Iswahyudi, RT 65, Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, pada Kamis (14/11/2024) sore.
Dalam reses yang dihadiri antusias warga RT 65 dan 20 itu, Hamid sapaan karibnya, turut menghadirkan Anggota DPR RI dapil Kaltim, Syafruddin dan Anggota DPRD Provinsi Kaltim dapil Balikpapan, Damayanti.
Tak lupa, ia juga menghadirkan perwakilan dari Perumda Tirta Manununtung Balikpapan (PTMB) guna menjawab keluh kesah warga terhadap kendala pelayanan air bersih.
Hamid mengatakan, bahwa dalam kegiatan tersebut aspirasi warga yang paling mencuat adalah seputar kendala aliran air baku PTMB/PDAM.
Dijelaskannya, warganya kebanyakan bermukim di area perbukitan dan air hanya mengalir di jam-jam tertentu saja yakni pada saat tengah malam. Tentu, kata Hamid, hal tersebut sangat disorotinya, karena alih-alih beristirahat, namun warga harus menjaga air terlebih dahulu sembari menahan kantuk.
"Kan kasihan warga harus begadang tengah malam menjaga air," sesal Hamid saat diwawancari seusai reses.
Kendati begitu, ia pun mendorong pihak PTMB untuk meningkatkan pelayanannya untuk melakukan pemerataan pendistribusian air di lingkungan RT 65 dan 20.
"Air sering mengalir di dataran rendah saja, sedangkan di bukit itu mengalirnya tengah malam, kadang juga tidak mengalir sama sekali. Jadi saya tekankan kepada PDAM untuk bekerja ekstra agar melakukan pemerataan aliran air," tegasnya.
Hamid sangat menyayangkan, pendistribusian air di lingkungannya seperti menjadi hal yang langka. Bahkan, kata dia, pernah berbulan-bulan lamanya tidak mengalir sama sekali, sehingga warga harus merogoh kantong guna membeli air seharga Rp 150 ribu per-tandon, demi menunjang kebutuhan hidup.
"Air tandon harganya mahal, lagian hanya digunakan sehari dua hari saja. Kan kasian warga kalau seperti itu," ucap Dewan dapil Balikpapan Selatan itu.
Di samping itu, Hamid berharap agar PDAM tidak lagi menggunakan pipa yang berliku melalui gang ke gang, sehingga merumitkan dan menyebabkan proses aliran air menjadi lamban.
Semestinya, tambah dia, saluran pipa itu langsung dari pipa induknya di jalan poros, supaya mempercepat aliran air.
"Upaya ini saya juga akan dorong ke teman-teman di komisi II selaku mitra PDAM. Kebetulan juga ada rekan kami sesama fraksi PKB di komisi II, supaya benar-benar kami bisa memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak warga," tuntasnya.
Di tempat serupa, Kehumasan PTMB, Fransiska mengatakan bahwa semua laporan warga yang diterimanya akan ditampung dan diupayakan dengan tindak lanjut ke depannya.
"Semua aduan akan kami tampung dan segala persoalan kami upayakan," ucapnya.
Selain mengusahakan ketersedian air baku dengan berbagai langkah, pihaknya pun tengah melakukan peremajaan pipa untuk mengatisipasi kebocoran.
"Alhamdulillah itu sudah berjalan di MT Haryono," tutupnya. (lex)