Kaltimkita.com, PPU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi kebakaran di tengah cuaca panas yang melanda wilayah Benuo Taka.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Muhammad Sukadi Kuncoro, mengungkapkan pentingnya kewaspadaan terhadap kebakaran ditengah masuknya musim kemarau seperti saat ini. Tidak hanya permukiman, cuaca panas juga mengancam lahan yang diketahui banyak tanaman gambut.
“Kondisi panas terik yang terjadi harus jadi perhatian warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana kebakaran,” ujarnya.
BPBD mencatat sejumlah wilayah dengan potensi kebakaran tinggi, di antaranya Kelurahan Nenang, Kelurahan Buluminung, Desa Giripurwa, dan Pondok Belanda. Kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga diperhatikan, terutama di lahan gambut yang mudah terbakar karena banyaknya biomassa kering di bawahnya.
Total luas lahan gambut di wilayah ini mencapai sekitar 1.400 hektare, tersebar di Kecamatan Penajam dan sejumlah desa serta kelurahan lainnya. Rinciannya termasuk Kelurahan Petung dengan sekitar 700 hektare, Kelurahan Nenang 400 hektare, dan Desa Giripurwa 200 hektare. Lahan gambut juga tersebar di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Babulu.
BPBD telah memetakan 128 titik rawan karhutla, dengan 78 titik berada di Kecamatan Penajam dan 50 titik di Kecamatan Waru, Babulu, dan Sepaku. Untuk mengantisipasi kebakaran, BPBD menyiapkan sumber daya manusia dan peralatan pemadam yang disiagakan 24 jam di wilayah rawan kebakaran serta lahan gambut.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga meminta agar tidak ada pembukaan lahan dengan cara dibakar, mengingat musim kemarau yang diperkirakan akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Timur, pada Agustus 2024, berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (Adv)